TANGSELXPRESS – Menjadi orangtua merupakan pengalaman yang indah, namun juga berat dan penuh tantangan. Setelah bayi lahir dan semakin bertumbuh, ada saja tantangan baru yang mesti dihadapi dengan bijak. Salah satu yang paling menantang adalah saat bayi rewel dan susah tidur di malam har.
Kegiatan bayi baru lahir biasanya memang tidur sepanjang hari dan sebaliknya, terjaga di malam hari.
Anda tak perlu panik karena hal ini merupakan kondisi yang normal dan juga sehat bagi si kecil. Namun seiring bertambahnya usia, pola tidur si kecil akan berubah dan anak mulai bisa dilatih untuk terbiasa tidur di malam hari.
Namun, kebanyakan orangtua merasa khawatir karena buah hati mereka sering bangun dan rewel di malam hari. Coba perhatikan, bisa jadi salah satu penyebab si kecil susah tidur malam ini yang sedang terjadi:
- Lapar dan haus
Jangankan bayi, orang dewasa juga akan susah tidur kalau perutnya lapar dan keroncongan. Begitupun yang terjadi pada beberapa bayi.
Mereka bisa saja terbangun di malam hari karena merasa lapar dan haus. Walau sebelum tidur ia mungkin sudah diberi ASI, susu, makanan, atau rutin diberi makan setiap 4 jam sekali, bayi tetap bisa merasa lapar saat malam atau sebelum waktu tidur.
Jika bayi sedang mengalami masa pertumbuhan, maka ia akan lebih sering lapar dibandingkan biasanya. Umumnya, percepatan pertumbuhan ini terjadi saat usia 7-10 hari, 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan.
- Ada bagian tubuh yang sakit
Penyebab bayi susah tidur berikutnya bisa jadi karena bayi Anda merasa tidak enak badan. Semua gangguan seperti sakit perut, kembung, naiknya asam lambung, demam, batuk, hingga tumbuh gigi bisa membuat anak rewel dan sering bangun saat malam.
Bayi yang pilek atau mengalami infeksi saluran pernapasan bisa terbangun karena batuk atau hidungnya tersumbat. Solusinya, letakkan humidifier dalam kamarnya untuk membantu meringankan gejalanya.
Jika si kecil sedang di fase tumbuh gigi, berikan aktivitas rutin di siang hari agar ia teralihkan dengan rasa sakitnya. Namun, begitu malam datang, Anda dapat menyusui si kecil agar ia merasa nyaman dan bisa tertidur lelap.
- Ritual tidur yang berubah-ubah
Bicara soal membiasakan anak-anak tidur sendiri, konsistensi adalah kunci utamanya. Perubahan ritual jam tidur bisa membuatnya susah terlelap. Jadi, penting untuk menidurkan bayi di waktu yang sama agar jam biologis tubuhnya teratur.
Jangan sesekali tergoda untuk menaruh bayi di ranjangnya terlalu dini (saat ia tidak lelah) atau kemalaman (saat ia sudah terlalu lelah). Hindari pula jam tidur siang yang terlalu sore karena itu bisa membuat anak susah tidur saat malam harinya.
- Terlalu lelah atau terlalu aktif
Beberapa orang dewasa justru kesulitan tidur kalau terlalu lelah, apalagi jika terlalu banyak yang dipikirkan. Anda mungkin salah satunya.
Nah, sama seperti orang dewasa, saat bayi kelelahan, mereka pun juga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Justru, faktor kelelahan membuat bayi menjadi susahctidur, lebih sering bangun, dan rewel.
Sebaliknya, lingkungan sekitar yang terlalu menstimulasi seperti suara berisik (termasuk bunyi ‘klik’ saat menyalakan atau mematikan lampu), mainan, atau layar TV juga bisa membuat bayi sulit tenang.
Inilah alasan kenapa aktivitas fisik dan segala hal yang menstimulasi tidak boleh dilakukan sebelum waktu tidur si kecil.
Cobalah untuk menciptakan lingkungan yang tenang agar si kecil mudah terlelap. Mandikan ia dengan air hangat, beri pijatan, peluk dan timang, bacakan cerita, atau gendong dengan selendang agar ia bisa tenang menjelang jam tidur.
- Merasa ada yang hilang
Meski belum bisa bicara dan mengungkapkan, bayi juga bisa menangis bila merasa ‘kehilangan’ sesuatu.
Jika si kecil terbiasa tidur dengan dot, botol, atau saat minum ASI misalnya, maka ketika ‘benda-benda’ itu tidak ada di dekatnya, ia bisa menangis dan rewel. Nah, ini juga merupakan salah satu alasan mengapa bayi susah tidur di malam hari.
Saat malam, siklus tidur bayi memang beragam. Ada yang suka terbangun 1-2 menit setiap beberapa jam sekali, namun ada pula yang bisa tidur kembali dengan sendirinya.
Kalau bayi terbiasa terlelap dengan dot atau saat diberi ASI, maka akan sulit untuk membuatnya tertidur dengan sendirinya. Inilah alasan mengapa tidur siangnya hanya sebentar saja dan kenapa ia sering bangun saat malam.
- Ingin dekat dengan orangtuanya
Bayi bisa mengalami kegelisahan ketika jauh dari orangtuanya saat usia 6-8 bulan, dan ini bisa berlanjut hingga umur 5 tahun.
Anda mungkin mendapati bayi bangun beberapa kali saat malam, menangis, dan menolak untuk kembali tidur.
Bayi juga bisa merasa takut ketika terbangun, dan tak menemukan orangtuanya di sisinya. Inilah alasan bayi susah tidur karena ia ingin dekat dengan Anda.
Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology tahun 2010, semakin perhatian seorang ibu terhadap bayinya, semakin mudah si kecil untuk tidur. Maka itu, kalau buah hati Anda terbangun di malam hari dan mulai menangis, segera timang atau usap punggungnya.
- Tidak tidur siang
Tidur siang setiap hari sangat penting untuk tumbuh-kembang si kecil. Tanpa tidur siang, bayi bisa sangat kelelahan, lebih rewel, dan tidak bisa tidur di malam harinya.
Namun orangtua juga perlu mengeloni anaknya untuk tidur siang di jam yang tepat. Sebab, bila jam tidur siangnya terlalu sore, bayi Anda akan sulit tidur di malam hari.
Saat si kecil tidur siang, maka Anda bisa ikut tidur bersamanya untuk menambah energi. Jangan sekali-kali membangunkan bayi yang sedang tidur siang karena ini bisa membuatnya rewel dan susah ditenangkan.
- Kurang mendapat sinar matahari
Sinar matahari dan udara segar sangat baik untuk buah hati Anda. Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research tahun 2004, bayi usia 6-12 minggu yang sering terkena sinar matahari pagi dan sore lebih mudah tidur pulas saat malam.
Selain itu, paparan sinar matahari juga penting untuk membantu produksi vitamin D, yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk rutin menjemur si kecil di pagi hari, ya!







