TANGSELXPRESS – Pembangunan rute MRT Jakarta lintas timur-barat untuk fase pertama sepanjang 24,5 kilometer siap eksekusi setelah pencanangan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (11/9/2024).
Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat menargetkan, konstruksi MRT dengan rute Medan Satria (Bekasi) menuju Tomang (Jakarta Barat) diprediksi selesai pada tahun 2031.
“Kita akan segera memulai proses tender yang rencananya akan dilakukan tahun depan (2025) dengan target penyelesaian proyek konstruksinya pada 2031,” ucap Tuhiyat dalam keterangannya, Kamis, (12/9/2024).
Setelah nanti beroperasi, Tuhiyat berharap MRT lintas timur-barat dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.
“Bagi MRT Jakarta, ini merupakan bagian dari pelaksanaan mandat yang telah diberikan untuk membangun dan memperluas jaringan MRT Jakarta sebagai backbone sistem transportasi modern perkotaan di wilayah DKI Jakarta,” ucap Tuhiyat.
MRT lintas timur-barat fase satu tahap pertama membentang sepanjang sekitar 24,5 kilometer menghubungkan Tomang, Kota Administrasi Jakarta Barat dan Medan Satria, Kota Bekasi.
Di antara ujung Menteng dan Medan Satria, di luar jalur utama, akan dibangun penambahan jalur ke arah utara sepanjang 5,9 kilometer sebagai akses Depo di Rorotan, Kota Administrasi Jakarta Utara. Sehingga, total jalur yang dibangun mencapai 30,4 kilometer.
Di tahap ini juga rencananya akan dibangun 21 stasiun yang terdiri dari delapan stasiun bawah tanah (underground) dan 13 stasiun layang (elevated) serta satu depo di permukaan tanah (at grade).
Waktu tempuh yang direncanakan ialah 45 menit per perjalanan dengan target penumpang mencapai 284.900 orang per hari.
Pembangunan proyek ini didanai oleh pinjaman JICA melalui co-financing bersama ADB. Lalu, pembangunan sepanjang sekitar 800 meter di wilayah Kota Bekasi dibiayai melalui hibah Pemerintah Pusat dan operasionalnya dibebankan kepada Pemprov DKI Jakarta melalui skema public service obligation (PSO).