TANGSELXPRESS – Ekonom senior Faisal Basri, yang dikenal sebagai tokoh nasional kritis, meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta, pada usia 65 tahun. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.
Faisal Basri lahir di Bandung, Jawa Barat pada 6 November 1959, sebagai putra dari Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution. Ia juga dikenal sebagai salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik.
Faisal Basri menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), di mana ia aktif di berbagai organisasi, termasuk Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Setelah menyelesaikan studi S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, dan lulus pada tahun 1988.
Karier
Karier Faisal Basri dimulai sebagai dosen ekonomi di Fakultas Ekonomi UI. Ia juga merupakan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef), yang dikenal menghasilkan banyak ekonom cerdas dan kritis. Pada tahun 2000, Faisal menjadi anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden.
Faisal Basri dikenal luas karena sikap kritisnya dalam menyuarakan isu-isu perekonomian dan perjuangannya melawan korupsi.
Pada 2012, ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Biem Benyamin melalui jalur independen. Meskipun ide-idenya mengenai Jakarta, termasuk tagline kampanye “berdaya bareng-bareng,” mendapatkan perhatian, pasangan Faisal-Biem tidak berhasil maju ke putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.
Sepanjang hidupnya, Faisal Basri telah memberikan kontribusi besar dalam bidang ekonomi dan publikasi serta dikenal sebagai sosok yang berani mengungkapkan pandangannya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan.