TANGSELXPRESS – Jelang Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-79 esok hari, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengungkapkan harapannya agar Indonesia bisa merdeka dari praktik perundungan (bullying).
Hal ini disampaikan Menkes di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024).
“Praktik bullying harus diselesaikan, harus dipotong jalurnya. Karena Indonesia sudah 79 tahun merdeka masih ada praktek-praktek seperti itu,” ungkapnya kepada awak media. Seperti dilansir Beritasatu.
Budi Gunadi juga menyinggung soal praktik perundungan yang baru-baru ini terjadi hingga menyebabkan seorang dokter muda wanita PPDS UNDIP bunuh diri.
Budi menambahkan, sejak terjadinya peristiwa tersebut, ia telah mendapatkan banyak sorotan dan masukan dari para orangtua dan mahasiswa UNDIP.
“Praktik bullying ini di Indonesia sudah sangat lama. Saya banyak terima masukan dari mahasiswa dari para orangtuanya dari pasangannya, orangtuanya itu juga banyak yang menteri-menteri yang memegang ke sana, dan ini harus diselesaikan harus dipotong jalurnya,” katanya.
Meski kasus bunuh diri akibat perundungan bukanlah yang terjadi pertama kali di ranah pendidikan, namun Budi Gunadi menyampaikan rasa prihatinnya.
Dia mengungkapkan perundungan bukanlah cara untuk mendidik. Baik itu perundungan secara fisik maupun mental, keduanya bukanlah pelatihan untuk menguatkan seorang siswa.
“Kita juga pernah melakukan screening mental dan banyak yang memang ingin bunuh diri jadi memang ini sudah fenomena besar yang terjadi,” tambahnya.
Lebih dalam Budi menyampaikan, sudah banyak dokter atau mahasiswa kedokteran yang ingin melakukan bunuh diri akibat perundungan.
Sehingga, ia mengajak seluruh sektor untuk dapat menghentikan dan memutus mata rantai kebiasaan buruk ini.
“Saya di sini mengajak semua sektor agar kita hentikan kita putuskan kebiasaan ini, karena ini adalah kebiasaan buruk, berdampak buruk di profesi yang sangat mulia,” tuturnya.
“Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda sudah dididik seperti itu. Hidupnya ditekan, dipastikan banyak cara pendidikan yang jauh lebih scientific untuk menciptakan tenaga kerja yang tangguh tanpa harus membully,” terangnya.