Oleh: Tarmidzi Yusuf
Kolumnis
Ribut-ribut Pilgub Jakarta lawan kotak kosong ternyata Pilgub Jawa Barat lawan kotak kosong. Hal ini merupakan bagian dari deal politik Partai NasDem, PKS dan PKB bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang disebut KIM Plus.
Pilgub Jakarta diprediksi Ridwan Kamil lawan calon independen yang sempat dinyatakan tidak lolos ternyata sekarang calon independen di Pilgub Jakarta sedang berproses di tahap verifikasi kedua. Kabarnya 19 Agustus 2024 ini KPUD Jakarta bakal mengumumkan calon independen di Pilgub Jakarta.
Ridwan Kamil diisukan berpasangan dengan kader PKS yang juga Menteri Pertanian era SBY, Suswono. Sedangkan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto akan diumumkan lolos oleh KPUD Jakarta dalam waktu dekat ini.
Selain saling dukung di Pilkada serentak di seluruh Indonesia, Partai NasDem, PKS dan PKB diisukan dapat jatah menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Rumornya juga bukan hanya menteri, materi juga dapat.
Sementara di Pilgub Jawa Barat KIM Plus mendukung pasangan calon Dedi Mulyadi-Atalia (istri Ridwan Kamil). Nama-nama yang selama ini beredar di Pilgub Jawa Barat seperti Haru Suandharu, Ilham Akbar Habibie dan Ono Surono bakal terpental di kontestasi Pilgub Jawa Barat.
Haru Suandharu yang digadang-gadang PKS Jawa Barat dan Ilham Akbar Habibie yang bakal diusung Partai NasDem batal maju di Pilgub Jawa Barat karena PKS dan Partai NasDem bergabung dalam KIM Plus yang mengusung Dedi Mulyadi-Atalia.
Ono Surono juga gagal maju di Pilgub Jawa Barat karena perolehan kursi PDIP di DPRD Jawa Barat kurang dari 20 persen seperti dipersyaratkan oleh UU. Sementara partai-partai yang memperoleh kursi di DPRD Jawa Barat habis diborong KIM Plus. Menyisakan PPP yang memiliki 6 kursi.
Yang menyakitkan PDIP bila berkoalisi dengan PPP di Pilgub Jawa Barat kurang 1 kursi lagi. PDIP memiliki 17 kursi dan PPP 6 kursi. Total 23 kursi. Sedangkan syarat bisa mengajukan cagub dan cawagub di Jawa Barat minimal 24 kursi.
Koalisi PDIP dan PPP belum mencukupi 24 kursi mengakibatkan Pilgub Jawa Barat berpotensi besar Dedi Mulyadi-Atalia lawan kotak kosong.
Sama halnya di Pilgub Jakarta, PDIP ditinggal sendirian. Hanya ditemani Perindo dan PPP yang memilili kursi DPRD Jakarta masing-masing 1 kursi. Koalisi PDIP bersama Perindo dan PPP masih belum cukup untuk mengusung cagub dan cawagub.
PDIP benar-benar digembosi oleh Jokowi. Bukan hanya perolehan kursi PDIP baik di DPR maupun DPRD propinsi dan kabupaten/kota turun drastis. PDIP juga ditinggal sendirian di beberapa Pilkada serentak sehingga tidak bisa mencalonkan kadernya seperti di Pilgub Jawa Barat.
PDIP juga terancam tidak bisa mengusung cagub dan cawagub di Banten dan Jawa Timur. Koalisi PDIP dan Golkar di Banten terancam bubar pasca terbentuknya KIM Plus. Mungkin KIM Plus bongkar pasangan calon untuk mengakomodir politisi Golkar, Airin Rachmi Diany atau ada opsi lain untuk mengakomodir Airin Rachmi Diany?
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung,
6 Shafar 1445/10 Agustus 2024