TANGSELXPRESS – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mengungkapkan adanya penurunan jumlah pasien rehabilitasi narkotika pada semester pertama tahun 2024. Penurunan tersebut terjadi pada pasien remaja.
Kepala BNN Tangsel, Satrya Ika Putra menyatakan bahwa data yang diperoleh dari BNN merupakan hasil dari pasien ke klinik rehabilitasi mereka, dan bukan melalui aspek pidana dalam penggunaan narkotika.
“Ini baru pertengahan tahun, belum sampai akhir tahun. Tapi sampai enam bulan ini, semester pertama grafiknya menurun yang remaja,” katanya dalam keterangan tertulisnya Selasa, (6/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa BNN Tangsel fokus pada upaya rehabilitasi pasien, dan kasus yang lebih berat akan dirujuk ke rehabilitasi Lido, sementara yang ringan dan menengah direhabilitasi di klinik BNN Tangsel.
“Mayoritas remaja yang datang ke BNN Tangsel untuk rehabilitasi adalah pengguna narkotika jenis gorila atau sintetis, dengan kelompok remaja berusia antara 12 hingga 18 tahun,” jelasnya.
Satrya memaparkan bahwa remaja cenderung lebih cepat pulih dari penggunaan narkotika dibanding pengguna berusia dewasa karena mayoritas masih pemula.
“Lebih cepat remaja karena dia baru dengan narkotika, artinya belum pemakai lama. Kebanyakan mereka pemakai pemula,” tuturnya.
Kendati demikian, ia tetap menekankan pentingnya upaya pencegahan dan edukasi pada anak-anak dan remaja tentang bahayanya penggunaan narkotika.
Satrya menegaskan bahwa semakin banyaknya pengguna narkotika jenis gorila dan sintetis harus menjadi perhatian serius, apalagi pasien remaja yang datang untuk rehabilitasi cenderung semakin banyak.
“Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran jenis narkotika ini di kalangan remaja semakin meningkat. Oleh karena itu, upaya-upaya pencegahan yang tepat perlu dilakukan,” tandasnya.