TANGSELXPRESS – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo meminta agar rantai distribusi obat yang terlalu panjang dapat dikendalikan demi menurunkan harga obat di Tanah Air. Seperti diketahui, harga obat di Indonesia bisa mencapai lima kali lipat jika dibandingkan dengan negara lain.
“Salah satu masalah utama yang menyebabkan mahalnya harga obat di Indonesia adalah tata kelola distribusi yang belum baik. Rantai distribusi obat kita terlalu panjang dari produsen hingga konsumen,” ujar Rahmad seperti dikutip beritasatu.com, Selasa (16/7).
Rahmad menyebutkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah mengakui tingginya harga obat disebabkan oleh rantai distribusi yang panjang. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian atau pengaturan harga obat farmasi, termasuk menentukan berapa keuntungan yang wajar dari produsen hingga distributor.
“Dengan menentukan harga dan persentase keuntungan yang diperoleh, kita bisa mengendalikan harga farmasi,” jelasnya.
Ia menambahkan referensi harga obat dari negara lain juga penting. Beberapa negara sudah menerapkan kebijakan pembagian keuntungan yang efektif.
Pengendalian harga juga bisa dilakukan dengan membandingkan harga eksternal di negara tetangga atau negara lain. Jika terdapat perbedaan signifikan, pemerintah bisa mengambil tindakan tegas terhadap produsen.
“Ini adalah salah satu solusi yang perlu diambil pemerintah. Ketergantungan pada bahan baku impor menyebabkan harga obat ikut naik saat kurs mata uang bergejolak,” ungkapnya.
Rahmad menegaskan bahwa pemerintah harus menetapkan batas maksimum keuntungan bagi produsen dan distributor, terutama untuk obat-obatan yang digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Perlu diingat, 60% obat farmasi kita diserap oleh program JKN. Pemerintah harus memastikan harga tidak terlalu mahal, dengan menetapkan harga negosiasi atau aturan keuntungan yang wajar,” tambahnya.
Namun, untuk obat-obatan di luar program JKN, pemerintah harus tetap melindungi konsumen agar harga tidak lebih tinggi dibandingkan negara tetangga.
“Kebijakan harga obat yang sebanding dengan negara lain harus diterapkan. Harga tidak boleh melebihi batas tertentu, dan aturan ini harus diimplementasikan,” tegas Rahmad.
Ia menekankan penekanan harga obat hanya tinggal masalah kemauan pemerintah dan lembaga terkait, karena masalah ini sudah diketahui. Ini menjadi tugas bersama.
“Saya harap ada aturan yang jelas sebelum pemerintahan berganti. Ini bisa menjadi kado indah bagi seluruh warga yang membutuhkan alat kesehatan dan obat-obatan,” imbuhnya menambahkan.