TANGSELXPRESS – Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation / FBI) mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks (20) dari Bethel Park, Pennsylvania sebagai tersangka dalam percobaan pembunuhan mantan presiden AS Donald Trump saat tengah berkampanye pada Minggu (14/7/2024).
Beberapa detik usai diduga melepaskan tembakan ke arah panggung tempat Trump berpidato, tersangka pun ditembak dan tewas oleh penembak jitu dari Dinas Rahasia AS. FBI mengatakan pihaknya tengah berupaya mencari motif serangan tersebut.
Insiden penembakan tersebut menyebabkan seorang peserta kampanye tewas dan dua penonton lainnya mengalami luka kritis. Sedangkan Trump tertembak di telinga.
Catatan pemilih negara bagian menunjukkan bahwa Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Pemilu 5 November mendatang akan menjadi pertama kalinya Crooks cukup umur untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden.
Ketika Crooks berusia 17 tahun, ia mendonasikan US$ 15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang mengumpulkan uang untuk politisi berhaluan kiri dan Demokrat. Sumbangan tersebut diperuntukkan bagi Progressive Turnout Project, sebuah kelompok nasional yang menggalang dukungan bagi Demokrat.
Ayah Crooks, Matthew Crooks (53) mengatakan kepada CNN bahwa ia sedang mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan akan menunggu sampai ia berbicara dengan penegak hukum untuk berbicara tentang putranya.
Di Bethel Park, sekitar satu jam dari lokasi penembakan terjadi, jalan-jalan di sekitar rumah keluarga Crooks diblokir oleh aparat penegak hukum.
Mary dan Stanley Priselac sedang berdiri di beranda rumah bergaya peternakan bata mereka di dekatnya, mencoba memahami kejadian hari terakhir dan sorotan lampu kini tertuju pada lingkungan perumahan mereka yang biasanya tenang.
“Tidak terjadi apa-apa di jalan, semua orang mengurus urusan masing-masing,” kata Stanley Priselac (72).
“Semua orang terkejut, heran, dan ada yang kecewa,” lanjutnya.
“Tidak pernah ada masalah senjata api. Tidak pernah ada panggilan polisi,” kata Mary Priselac, 67 tahun.
“Anda jadi bertanya-tanya apa yang tidak ia dapatkan dalam hidupnya? Apa yang menyebabkan hal ekstrem ini?” tanyanya.
Menurut pernyataan dari Distrik Sekolah Bethel Park yang diterima oleh afiliasi ABC lokal WJET-TV. Thomas Crooks lulus pada 2022 dari Sekolah Menengah Atas Bethel Park.
Menurut surat kabar Pittsburgh Tribune-Review, Crooks sempat menerima penghargaan senilai US$ 500 (sekitar Rp 8 juta) dari National Math and Science Initiative.
Sebuah video upacara wisuda pada 2022 yang dikutip oleh New York Times memperlihatkan Crooks menerima ijazah sekolah menengah atasnya diiringi tepuk tangan meriah.
Video dari upacara tersebut yang diunggah daring menunjukkan Crooks mengenakan kacamata dan pakaian wisuda hitam serta berpose dengan seorang pejabat sekolah.
Pejabat penegak hukum mengatakan pada Sabtu (13/7/2024) bahwa Crooks tidak membawa tanda pengenal ke lokasi penembakan dan harus diidentifikasi menggunakan metode lain.
“Saat ini kami sedang memeriksa foto-fotonya dan mencoba memeriksa DNA-nya serta memperoleh konfirmasi biometrik,” kata Kevin Rojek, agen khusus FBI yang bertugas.
Sumber: beritasatu.com