TANGSELXPRESS – Museum Rekor Indonesia (MURI) memberi anugrah penghargaan pada dua buku kumpulan puisi karya sastrawan Wina Armada Sukardi, Rabu, (10/7/2024) di Jakarta.
Kedua buku itu masing-masing berjudul “Memetik Bulan” (terbitan tahun 2023) dan “Pacul Berdarah Puisi Serba Benda” (terbitan tahu 2024).
Penyerahan anugrah MURI dilakukan langsung oleh pendiri MURI, Jaya Suprana bersama direktur utama MURI, Aylawati Sarwono.
Dengan bangga, Wina menerima anugrah MURI untuk katagori “Perintis buku puisi untuk Anak-anak dan buku puisi kebendaan.
Selain Wina Armada Sukardi, hari itu ada tujuh penerima anugrah MURI lain untuk berbagai katagori.
Salah satunya penyanyi asal Surabaya, Erwina yang menerima anugrah MURI untuk katagori “penyanyi Indonesia yang menguasai sebelas bahasa asing.”
Wina Armada menerangkan, buku puisi untuk anak-anak ia terbitkan dimotivasi oleh kenyataan tidak tersedianya buku puisi untuk anak-anak.
Menurut Wina, anak zaman sekarang sudah amat berbeda dengan anak dahulu, baik dilihat dari cara berpikirnya maupun dari keragaman sosial budayanya.
”Jika mereka tidak dibiasakan mengenal rasa seni, bisa jadi kelak besar mereka juga tidak mengenal nilai-nilai baik atau buruk,” tegasnya.
Sebelumnya, Wina juga telah menghasilkan beberapa buku puisi baik karya tunggal maupun karya bersama.
Selain itu Wina juga penerima Lifetime Achievement sebagai penulis fiksi dari organisasi penulis Satupena. Dia pernah meraih dua kali Piala Mitra sebagai kritikus terbaik.
Saat menerima anugrah MURI, kata dia, seperti de javu atau mengulang suatu peristiwa kembali.
Hal ini lantaran Ayah Wina, Gandhi Sukardi, juga pernah dua kali menerima anugrah MURI sebagai penulis surat membaca tiga tahun berturut-turut tanpa henti di surat kabar harian Jakarta Post.
“MURI menyadarkan kita akan batas kemampuan kita adalah ketidakterbatasan itu sendiri,” kata Wina.
Acara anugrah MURI diakhiri dengan penampilan Erwina yang membawakan lagu Mandarin Klasik dan lagu Indonesia asal Jawa Timur, Rek Ayo Rek.