TANGSELXPRESS – Maraknya kasus judi online di Lombok Tengah hingga saat ini cukup memprihatinkan. Fenomena candu judi online bahkan turut berdampak terhadap keutuhan rumah tangga dimana Pengadilan Agama (PA) Lombok Tengah mencatat banyaknya belasan istri menggugat cerai suaminya karena efek judi online. Bahkan, sebagian pelaku judi online tersebut merupakan aparatur sipil negara (ASN).
Humas PA Lombok Tengah, Rajabudin mengatakan bahwa dari total gugatan cerai yang diterima, beberapa di antaranya diajukan oleh istri oknum ASN. Para istri merasa dirugikan dan kesal karena suami mereka sering menelantarkan keluarga demi memuaskan hasrat bermain judi online.
“Berdasarkan hasil diskusi dengan para hakim, saat ini banyak kasus perceraian yang dipicu oleh judi online. Bahkan, ada yang berstatus ASN,” ujar Rajabudin seperti dikutip beritasatu.com, Sabtu (6/7/2024).
Ia menambahkan, salah satu contoh kasus perceraian akibat judi online terjadi pada 2024. Seorang istri menggugat cerai suaminya yang merupakan PNS karena sang suami hanya fokus pada judi online dan tidak memedulikan keluarganya.
“Kasus-kasus seperti ini masih banyak. Meskipun belum kami rekap secara keseluruhan, setiap tahun, ada sekitar 2 persen dari total kasus perceraian yang dipicu oleh judi online,” jelas Rajabudin.
Data PA Lombok Tengah menunjukkan, hingga Juni 2024, total perkara perceraian yang ditangani telah mencapai 728 perkara. Faktor perselisihan menjadi penyebab utama, dan judi online sebagai salah satu pemicunya.
Menanggapi maraknya kasus perceraian akibat judi online, PA Lombok Tengah tetap mengedepankan upaya mediasi kepada kedua belah pihak untuk mencegah perceraian.
Judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga dapat berdampak pada keutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online dan melakukan upaya pencegahan agar tercipta keluarga yang harmonis dan bahagia.
