TANGSELXPRESS – Empat orang pelaku penjarahan saat konser band koplo yang berakhir ricuh di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang telah mengembalikan barang curiannya ke vendor. Adapun barang yang diambil oleh para pelaku dan kini telah dikembalikan itu berupa pagar besi.
“Semalam sudah ada yang mengantar pagar dua unit, kurang lebih pagar yang dikembalikan tiga meter,” ujar Anas Nasrudin, salah satu vendor yang ditemui di rumahnya di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang seperti dikutip beritasatu.com, Jumat (28/6/2024).
Anas menjelaskan jika pagar besi yang hilang di lokasi konser band koplo saat kericuhan terjadi adalah sepanjang 183 meter. Namun yang baru dikembalikan baru tiga meter saja. Selain pagar besi, sound system dan juga alat band hilang dari lokasi konser.
“Kalau yang dirusak dan dibakar itu pendingin ruangan dan toilet portable. Kerugian untuk sound system saja itu Rp 300 juta, kalau dihitung semua dengan properti yang lainnya total hampir Rp 500 juta,” terangnya.
Sementara itu, pascatertangkapnya ketua penyelenggara konser yang diduga membawa uang tiket, Anas berharap panitia penyelenggara bisa mengganti kerugian untuk membeli properti baru agar usahanya tetap berjalan.
“Harapan kita yang jelas bisa diganti rugi sama penyelenggara, entah itu dari ketua panitia, atau panitia secara keseluruhan. Karena barang yang kita miliki itu kita gunakan untuk usaha kita,” tutup Anas.
Sebelumnya, konser band koplo yang rencananya akan menampilkan grup band koplo NDX A.K.A, Feel Koplo dan Guyonwaton di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang berakhir ricuh pada Minggu (23/6/2024) malam.
Penonton merusak dan membakar sejumlah properti di panggung utama konser seperti alat musik, sound system dan lighting. Penonton yang kesal juga menjarah kursi dan pagar pembatas besi dari lokasi konser.
Kerusuhan terjadi setelah penonton yang sudah membayar tiket masuk mulai dari Rp 90.000 hingga Rp 250.000 kecewa karena tiga band koplo yang dijanjikan pihak panitia penyelenggara gagal tampil.
Diduga gagalnya penampilan tiga band koplo tersebut karena ketua penyelenggara berinisial MDP belum melunasi pembayaran. MDP saat itu kabur membawa uang yang seharusnya untuk membayar band koplo.