TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur di tiap kecamatan.
Baru-baru ini, Pemkot Tangsel telah meresmikan lima infrastruktur baru di Kecamatan Setu, dan pada kali ini Wali Kota Benyamin juga meresmikan gedung baru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 yang terletak di Ciputat Timur, Tangsel, pada Kamis (20/6).
Selain itu, dua sarana penunjang kegiatan yaitu balai warga di Kelurahan Rengas dan Kelurahan Cirendeu juga diresmikan.
Usai meresmikan gedung baru SMPN 10 Tangsel, Benyamin menjelaskan terkait pembangunan yang dilakukan untuk menambah daya tampung bagi peserta didik di Tangsel.
Menurut Benyamin, gedung SMPN 10 Tangsel yang baru dibangun memiliki 3 lantai untuk menampung lebih banyak siswa dan siswi.
“Tiap tahun perbandingan antara jumlah siswa SD dan SMP Negeri di Tangsel tidak selaras, karena ada ratusan SD dan hanya ada 24 SMP Negeri,” tutur Benyamin.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Tangsel menyiapkan bantuan pendidikan berupa beasiswa bagi siswa-siswi yang tidak diterima di sekolah negeri. Terdapat 92 SMP swasta yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Tangsel, bersedia menerima siswa-siswi yang tidak dapat diterima di sekolah negeri.
“Biaya personal siswa-siswi yang mendaftar ke SMP swasta ini akan ditanggung oleh APBD Tangerang Selatan. Target yang disiapkan sebanyak 5 ribu siswa tahun ini,” terangnya.
Hal ini merupakan terobosan yang signifikan menurut Benyamin, karena untuk membangun satu sekolah saja dibutuhkan biaya hingga Rp20 miliar, dan menghabiskan waktu kurang lebih 2 tahun.
“Saat membangun satu SMP, minimal perlu waktu selama 2 tahun, karena tahun pertama harus dibuat visibility studynya, DED-nya, baru nanti kalau tanahnya ada fasos, fasum kita baru tempatkan disitu,” jelas Benyamin.
Dengan hadirnya gedung baru ini, Benyamin berharap rata-rata lama sekolah di Tangsel semakin meningkat. Saat ini rata-rata lama sekolah di Tangsel adalah 11 tahun, hampir mencapai Standar Nasional Pendidikan yaitu 12 tahun.
Tak hanya rata-rata lama sekolah, tetapi Benyamin juga ingin memperluas jangkauan sekolah dan meningkatkan daya tampung di tiap sekolah.
Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni, menyampaikan bahwa revitalisasi gedung-gedung sekolah terus dilakukan oleh Pemkot Tangsel.
Deden menjelaskan bahwa tahun depan, sekitar enam gedung sekolah baik SD maupun SMP akan direvitalisasi.
“Hal ini perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan daya tampung di Tangsel, sekaligus memberikan rasa kenyamanan dalam belajar mengajar,” tambahnya. (arga)