Penilaian obligasi adalah proses yang penting dalam memprediksi kinerja keuangan dan risiko investasi. Peringkat obligasi, yang diberikan oleh lembaga pemeringkat, memberikan informasi yang akurat mengenai kualitas kredit perusahaan dan risiko obligasi yang diperdagangkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya peringkat obligasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian obligasi.
Pentingnya Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi adalah indikator penting yang membantu investor dalam menentukan keputusan investasi. Peringkat ini menunjukkan kualitas kredit perusahaan dan risiko obligasi yang diperdagangkan. Peringkat obligasi yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban, sedangkan peringkat yang rendah menunjukkan risiko yang lebih besar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Obligasi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian obligasi, antara lain:
1. Nilai Nominal (Face Value)
Obligasi memiliki nilai nominal, yaitu nilai yang dicantumkan di obligasi serta merupakan besaran nilai yang akan dibayarkan kembali pada saat obligasi jatuh tempo. Coupon rate merupakan hasil pembagian dari besaran coupon tahunan dan nilai nomina
2. Tingkat Bunga (Coupon Rate)
Obligasi mempunyai bunga yang seringkali dikenal dengan nama coupon, yang merupakan salah satu wujud keuntungan yang diterima oleh pemegang obligasi. Selain coupon, keuntungan lain yang bisa diterima oleh pemegang obligasi adalah gains, yang merupakan nilai penjualan obligasi yang nilai pembeliannya, bunga obligasi biasanya tetap dan dilakukan pembayaran secara periodik. contohnya per semester atau per tahun
3. Tanggal Jatuh Tempo (Maturity Date)
Tanggal di mana nilai nominal obligasi harus dibayarkan kembali kepada pemegang obligasi oleh penerbit. Jangka waktu obligasi beragam, bergantung kepada dana yang dibutuhkan oleh entitas, umumnya bisa melebihi jangka waktu lima tahun.
Jenis-Jenis Obligasi
Terdapat beberapa jenis dari obligasi, antara lain:
1. Obligasi Pemerintah
Di Indonesia, pemerintah bisa meminjamkan dana dengan melakukan penerbitan beberapa surat utang, misalnya Obligasi Negara Ritel (ORI). ORI adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara yang dilakukan penjualan kepada pribadi atau perorangan masyarakat Indonesia. ORI dapat diperoleh investor melalui dua metode. Yang pertama, Ketika ORI diterbitkan oleh pemerintah, investor dapat memperoleh ORI melewati agen penjual yang dikenal dengan pasar perdana. Kedua, ORI dapat dibeli dari investor lain melewati anggota bursa atau agen penjual atau dikenal dengan pasar sekunder. Ketika bertransaksi ORI di bursa, investor membutuhkan modal minimal Rp. 5.000.000. hal tersebut dikarenakan besaran ORI yang diperjualbelikan di bursa merupakan pecahan Rp 5.000.000 dan kelipatan dari nominal tersebut.
2. Zero coupon bonds
Zero coupon bonds atau zeroes adalah obligasi yang wajib ditawarkan dengan nilai yang jauh lebih kecil dari nominal dan tidak dilakukan pembayaran kupon sama sekali.
Dalam penilaian obligasi, beberapa aspek yang perlu kita dipertimbangkan adalah :
1. Obligasi Dengan Bunga Mengambang
Obligasi suku bunga mengambang terjadi ketika besaran kupon yang harus dibayar menyesuaikan terhadap suku bunga yang berkembang di pasaran. Jika dilihat dengan perspektif perusahaan yang melakukan penerbitan obligasi, profitabilitas yang dimiliki oleh obligasi dengan bunga mengambang lebih besar daripada obligasi suku bunga tetap. Hal tersebut terjadi ketika suku bunga yang terdapat di pasaran menurun dan memiliki efek yang memberikan kerugian ketika suku bunga di pasaran naik.
2. Obligasi Perusahaan
Obligasi perusahaan (corporate bond) merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh korporasi yang memiliki nilai utang dan perlu dilakukan pembayaran ketika jatuh tempo dengan membayarkan kupon ataupun tanpa kupon yang telah dilakukan penentuan pada kontrak utangnya.
3. Nilai Obligasi dan Yields
Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
Nilai Maturiti Obligasi, Jogiyanto (2014, 189) mengungkapkan jika nilai maturiti (maturity value) atau dikenal juga dengan nilai jatuh tempo merupakan “nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo’’
Nilai Pasar Obligasi, merupakan nominal penjualan obligasi yang tercatat dalam pasar modal di waktu tertentu.
Nilai intrinsik obligasi, dimana nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai fundamental (fundamental value) ataupun disebut pula sebagai nilai sesungguhnya atas obligasi merupakan nilai aktual sebuah obligasi yang telah yang diperkirakan.
4. Yield Obligasi
Besaran yield sebuah obligasi mencerminkan banyak faktor, faktormempengaruhi obligasi secara umum, ataupun faktor detail dengan berbagai pertimbangan. Struktur suku bunga merupakan retasi diantara suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang.
Pentingnya Penilaian Obligasi
Penilaian obligasi penting untuk investor karena membantu mereka dalam menentukan keputusan investasi yang tepat. Penilaian obligasi juga membantu investor dalam memprediksi kinerja keuangan perusahaan dan risiko obligasi yang diperdagangkan. Dengan demikian, penilaian obligasi dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko investasi.
Dalam kesimpulan, penilaian obligasi adalah proses yang penting dalam memprediksi kinerja keuangan dan risiko investasi. Peringkat obligasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat membantu investor dalam menentukan keputusan investasi yang tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian obligasi, seperti nilai nominal, tingkat bunga, dan tanggal jatuh tempo, juga perlu dipertimbangkan dalam proses penilaian. Dengan demikian, penilaian obligasi dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko investasi.
Penulis:
Vivi Fadilah (211011200686)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
Program Studi S1 Akuntansi
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas mata kuliah Manajemen Keuangan