TANGSELXPRESS – Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) terus melakukan persiapan menyambut pelaksanaan Idul Adha 2024 agar berjalan dengan lancar.
Selain melakukan pengecekan hewan kurban, DKP3 juga memberikan sosialisasi dan tata cara pemotongan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam.
Yeppi Suherman, Kepala DKP3 Tangsel, menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk persiapan menyambut Idul Adha. Pastikan pemotongan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam dan tepat.
“Setiap tahun pasti kita melakukan hal ini, oleh karenanya Pemkot Tangsel tak henti memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada seluruh DKM untuk kurban ini sesuai kriteria, harus halal, sehat, dan ketiga layak jadi hewan kurban,” ucapnya saat membuka sosialisasi, Kamis (13/06/2024).
DKP3 Tangsel menghadirkan dua narasumber, Drs. KH Hasan Mustofi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel serta Dr. drh Supratikno, dosen sekolah kedokteran hewan dan biomedis IPB University untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Tangsel agar hewan-hewan kurban yang dipotong di Tangsel sesuai dengan syariat Islam.
Drs. KH. Hasan Mustofi sebagai narasumber menyampaikan beberapa hal, termasuk teknis dalam pemotongan hewan kurban sesuai syariat Islam. Ada beberapa persyaratan dan hal yang harus diketahui oleh seluruh DKM yang akan melaksanakan pemotongan hewan kurban.
“Syaratnya Islam, dewasa ya, baligh. Ketika akan menyembelih harus membaca Basmalah, alat penyembelihan harus tajam, dan hewan yang dapat disembelih di lehernya harus disembelih di lehernya dengan memutuskan saluran pernafasan, saluran makanan, dan dua urat leher,” tuturnya.
Dalam aspek kesunnahan, hewan yang akan disembelih dihadapkan ke arah kiblat dan digulingkan ke sebelah rusuknya yang kiri agar mudah disembelih.
“Hewan yang panjang lehernya, hendaknya disembelih di pangkal lehernya dengan memotong dua urat yang ada di sebelah kiri dan kanan lehernya. Dengan demikian diharapkan dapat mempercepat kematiannya,” terangnya.
Dr. drh Supratikno dari IPB University pun menambahkan, penting bagi para penyembelih untuk memahami perilaku dasar hewan kurban sebelum merebahkannya. Sapi merupakan hewan sosial sehingga jangan dibiarkan terlalu lama sendiri.
“Jenis sapi juga memengaruhi perilaku, dan perlakuan maupun manajemen sebelumnya memengaruhi perilaku sapi tersebut,” ucapnya.
Sapi memiliki kelebihan dan keterbatasan organ indra, misal penciuman, bisa mencium aroma darah, dan aroma stress. Kalau penglihatan, tidak bisa melihat fokus, peka terhadap gerakan, peka terhadap warna gelombang panjang.
“Dari sisi pendengaran, sapi memiliki pendengaran yang baik dan sensitif dengan suara frekuensi tinggi, suara mengasah pisau, dan suara mikrofon yang keras dan melengking. Jika sapi merasakan hal tersebut, sapi akan menyerang karena dalam kondisi terpojok, tandasnya.