KEBIJAKAN dividen adalah keputusan strategis yang diambil oleh perusahaan terkait pembagian keuntungan kepada para pemegang saham. Kebijakan ini mempengaruhi harga saham, kepercayaan investor, dan stabilitas finansial perusahaan. Artikel ini akan membahas teori kebijakan dividen, aspek kebijakan dividen, serta konsep dividen saham, pemecahan saham, dan pembelian saham kembali.
Teori Kebijakan Dividen
Beberapa teori utama terkait kebijakan dividen antara lain:
- Teori Irrelevansi Dividen (Modigliani-Miller)
Modigliani dan Miller (1961) mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan dalam pasar sempurna. Nilai perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan risiko investasinya, bukan oleh bagaimana laba dibagikan sebagai dividen.
- Teori Burung di Tangan (Bird-in-the-Hand Theory)
Teori ini, yang dikemukakan oleh Gordon dan Lintner, menyatakan bahwa investor lebih menyukai dividen yang pasti daripada potensi capital gain yang tidak pasti. Oleh karena itu, perusahaan yang membayar dividen cenderung memiliki nilai lebih tinggi.
- Teori Sinyal (Signaling Theory)
Menurut teori ini, dividen digunakan sebagai alat untuk mengirimkan sinyal positif kepada pasar tentang prospek masa depan perusahaan. Pembayaran dividen yang konsisten atau meningkat dapat menunjukkan bahwa manajemen optimis tentang arus kas dan profitabilitas perusahaan di masa depan.
- Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dividen dapat mengurangi masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham. Dengan membayar dividen, manajer mengurangi jumlah uang tunai yang dapat mereka kelola secara bebas, sehingga mengurangi potensi penggunaan dana yang tidak efisien.
Aspek Kebijakan Dividen
Terdapat 3 Aspek Kebijakan Deviden yaitu :
Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian dividen dalam bentuk saham tambahan, bukan uang tunai. Ini dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar tanpa mengurangi kas perusahaan. Dividen saham sering digunakan untuk mempertahankan likuiditas perusahaan sambil tetap memberikan keuntungan kepada pemegang saham.
Pemecahan Saham (Stock Split)
Pemecahan saham adalah tindakan perusahaan untuk membagi sahamnya menjadi beberapa saham dengan nilai nominal lebih kecil. Misalnya, dalam pemecahan saham 2-untuk-1, setiap pemegang saham menerima dua saham baru untuk setiap saham yang dimiliki sebelumnya. Pemecahan saham bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan membuat harga saham lebih terjangkau bagi investor.
Pembelian Saham Kembali (Share Buyback)
Pembelian saham kembali adalah kebijakan di mana perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar. Ini dapat dilakukan untuk berbagai alasan, termasuk mengurangi jumlah saham yang beredar, meningkatkan nilai per saham, atau menggunakan kelebihan kas. Pembelian saham kembali sering dilihat sebagai sinyal bahwa manajemen percaya saham perusahaan sedang undervalued.
Kesimpulan
Kebijakan dividen adalah keputusan penting yang mencerminkan bagaimana perusahaan mengelola dan mendistribusikan keuntungannya. Dengan mempertimbangkan berbagai teori kebijakan dividen seperti teori irrelevansi dividen, teori burung di tangan, teori sinyal, dan teori keagenan, perusahaan dapat merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kondisi keuangan dan strateginya.
Aspek penting seperti dividen saham, pemecahan saham, dan pembelian saham kembali juga memainkan peran signifikan dalam kebijakan dividen. Dengan kebijakan yang bijaksana, perusahaan dapat memastikan kepuasan pemegang saham, stabilitas finansial, dan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Penulis:
Isna Nur Azizah
Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi S1 Akuntansi Semester 6
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.