TANGSELXPRESS – Konstitusi Iran menerangkan secara rinci prosedur khusus yang harus diikuti jika seorang pemimpin negara dalam hal ini presiden tiba-tiba berhalangan hadir atau meninggal.
Dikutip dari National News, Senin (20/5/2204), ini yang terjadi setelah kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam insiden kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024) kemarin.
Siapa yang mengambil alih kekuasaan Presiden Raisi?
Pasal 131 konstitusi menyatakan jika presiden meninggal, diberhentikan, mengundurkan diri, absen, atau sakit dalam waktu lama, atau jika presiden baru belum terpilih, wakil pertama mengambil alih kekuasaan dengan persetujuan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Adapun Mohammad Mokhber adalah wakil presiden pertama.
Kapan pemilu akan diadakan di Iran?
Sebuah dewan, yang terdiri ketua parlemen, kepala badan peradilan, dan wakil pertama presiden, harus mengatur pemilihan dalam waktu 50 hari. Apabila wakil pertama presiden tidak dapat menjalankan tugasnya karena meninggal dunia atau sebab lain, atau jika wakil pertama tidak ada, pemimpin tertinggi mengangkat penggantinya.
Apa yang terjadi selama periode ini?
Pasal 132 konstitusi menyatakan selama wakil pertama atau orang lain yang ditunjuk menjabat sebagai presiden, menteri tidak dapat diberhentikan. Mosi tidak percaya tidak dapat dilakukan terhadap para menteri. Selain itu, amendemen konstitusi serta referendum nasional tidak dapat dimulai.
Apa tugas utama presiden Iran?
Presiden adalah ketua Dewan Menteri. Dia mengawasi pekerjaan para menteri dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengoordinasikan keputusan pemerintah.
Presiden menentukan kebijakan pemerintah dan melaksanakan undang-undang.
“Jika terjadi perbedaan atau campur tangan dalam tugas konstitusional lembaga pemerintah, keputusan Dewan Menteri atas permintaan presiden akan mengikat asalkan tidak memerlukan interpretasi atau modifikasi undang-undang,” kata teks konstitusi.
Bagaimana pandangan Presiden Raisi?
Ketidakhadiran Presiden Ebrahim Raisi penting karena ia menjabat sebagai orang kedua dalam struktur pemerintahan Iran setelah pemimpin tertinggi.
Banyak warga Iran yang mengharapkan Raisi sebagai penerus Khamenei, karena memiliki latar belakang agama, politik, peradilan dan administrasi.
Raisi dikenal menciptakan citra seorang pejabat yang memerangi korupsi. Ia juga anggota Majelis Ahli, yang terdiri dari anggota ulama dan politisi yang bertugas memilih pemimpin tertinggi.
Sebuah helikopter yang mengangkut sembilan orang jatuh di pegunungan barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024). Setelah kecelakaan, awak helikopter berhasil dihubungi sebanyak dua kali. Namun, koneksi terputus. Kesembilan orang tersebut, yakni Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Mohammad Ali Alehashem. Selain itu, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Kabar ini meninggalkan duka mendalam buat rakyat Iran. Raisi merupakan mantan kepala peradilan Iran yang menjadi presiden kedelapan di negara itu. Mantan jaksa dan hakim tersebut terpilih pada 2021 lewat pemilihan presiden.
Sumber : beritasatu.com







