TANGSELXPRESS – Tiga jenazah korban kecelakaan pesawat latih di BSD, Tangerang Selatan, telah teridentifikasi dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Kepala Rumah Sakit Polri (Karumkit RS Polri) Brigjen Hariyanto menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan cepat melalui sidik jari.
“Ini masih bisa diidentifikasi dengan premier secara finger print atau sidik jari. Jadi identifikasi premiernya dari sidik jari, sekundernya dari properti yang dipakai, kemudian dari tanda-tanda medis yang bisa disampaikan oleh keluarga dan rekan-rekan,” ujar Hariyanto.
Ketiga korban adalah Pulung Darmawan sebagai pilot, Mayor (Purn) Suwanda sebagai kopilot, dan Farid sebagai engineer.
“Ketiga jenazah tersebut telah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” tuturnya.
Jenazah Pulung diserahkan ke pihak keluarga Pukul 09.17 WIB dan di bawa ke Semarang, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.
Sedangkan jenazah Farid diserahkan ke keluarganya pada pukul 09.35 WIB dan di bawa ke Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Keluarga Farid tampak ikut melepas peti jenazah. Istri Farid menangis tak henti-hentinya bersama peti jenazah yang dimasukkan ke mobil ambulans. Beberapa kerabat ikut mendampingi istri Farid dan mencoba menenangkan dirinya selama proses pemulangan jenazah.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto, sebelumnya mengatakan bahwa ketiga jenazah memang sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing.
“Pada dini hari tadi, jenazah kopilot pesawat, Mayor Purn Suwanda, juga telah diserahkan ke keluarganya di Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan,” terangnya.
Diketahui bahwa, Pesawat latih jenis Tecnam P2006T dikemudikan oleh Suwanda bersama Pulung Darmawan sebagai pilot. Pesawat tersebut jatuh di BSD, Serpong, Tangsel, pada Minggu (19/5) kemarin. (arga)