TANGSELXPRESS – Kementerian Agama (Kemenag) telah memberikan tanggapannya terkait penggerudukan oleh sekelompok warga terhadap beberapa mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa Rosario di Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada Minggu (5/5) malam lalu.
Diketahui, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Katolik telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi sejak Senin (6/5) dini hari pasca kejadian tersebut terjadi.
“Terkait peristiwa di Tangsel hari Minggu lalu, perlu kami jelaskan bahwa Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimas Katolik sudah menurunkan tim sejak Senin dinihari (untuk melakukan investigasi),” jelas Jubir Kemenag, Anna Hasbie melalui siaran persnya, Jumat (10/5).
Anna menjelaskan, Kemenag terus berkoordinasi dan mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat, dari berbagai stakeholders, untuk mencari penyelesaian atas insiden yang menyebabkan sejumlah warga luka-luka.
Anna menegaskan bahwa para pelanggar hukum akan menjalani pidana sesuai dengan aturan perundangan.
“Kami bersepakat bahwa pelanggaran hukum akan terus diproses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan saat ini 4 pelaku sudah ditangkap oleh pihak yang berwajib,” jelas Anna.
Anna pun berharap, insiden serupa tidak terulang di wilayah Indonesia lainnya karena rakyat Indonesia hidup saling berdampingan dan menghormati tanpa kekerasan demi menciptakan kerukunan antar umat beragama.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga suasana kondusif mengedepankan toleransi demi menjaga kerukunan umat beragama,” tandasnya. (arga)