TANGSELXPRESS – Kasus kekerasan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari sekelompok massa membuat tokoh agama Kota Tangsel Ustaz Ubaidillah Thalib prihatin.
Menurutnya, kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap mahasiswa yang sedang berdoa dan beribadah tidak mencerminkan sikap toleransi beragama.
“Saya kira, bagi kita umat beragama terutama umat Islam yang ajarannya mengedepankan toleransi sesuai surah Al Kafirun dan menjalankan dakwah dengan bijaksana dan penuh kelembutan harus mampu menahan diri dan menjadi contoh yang baik dalam menjaga kemajemukan dan toleransi, terutama bagi kita yang tinggal di kota seperti Tangerang Selatan,” kata pria yang juga Ketua DPC Partai Ummat Kota Tangsel itu.
Ubaidillah Thalib menegaskan, sikap toleransi beragama bagi umat muslim sesuai Firman Allah SWT dalam Surat An Nahal ayat 125.
“Saya juga mengingatkan, Kota Tangsel adalah kota yang heterogen masyarakatnya, baik suku, ras dan agama. Sehingga tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama sangat tidak dibenarkan dalam Agama Islam,” kata Ubaidillah.
Di sisi lain, Ubaidillah Thalib juga meminta agar aparat keamanan dalam hal ini pihak kepolisian mengedepankan cara-cara yang persuasif dan musyawarah dalam penyelesaian kasus ini.
“Alangkah baiknya pihak kepolisian melibatkan tokoh-tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk menyelesaikan konflik-konflik horizontal yang berbau SARA seperti ini,” harapnya.
Seperti diketahui, Polres Metro Tangerang Selatan (Tangsel) masih menyelidiki kasus kekerasan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang beribadah dan berdoa di sebuah rumah di Babakan, Cisauk, Kota Tangsel, Minggu (05/05) malam.
Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alvino kepada wartawan mengatakan, pihaknya terus melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta dalam peristiwa tersebut.
”Terkait laporan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan sesuai Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP, masih diselidiki fakta-fakta di TKP,” terang Kasatreskrim, Senin (06/05).
Polisi berharap, agar kasus ini disikapi masyarakat dengan bijak. Dia meminta agar publik menunggu hasil pemeriksaan dan perkembangan kasus tersebut. “Mohon waktu nanti akan disimpulkan,” pungkasnya.
Viral di media sosial, mahasiswa Unpam mengalami kekerasan saat melakukan ibadah.
Dalam video yang beredar, sejumlah mahasiswa ketakutan karena dikerumuni massa. Beberapa mahasiswa disebut mengalami kekerasan fisik.
Dalam video itu, salah satu mahasiswi mengaku ada seseorang yang turut melakukan persekusi. “Kalian tidak menghargai saya sebagai RT,” ucap seorang mahasiswi tersebut menirukan ucapan pria tersebut.