TANGSELXPRESS– Pembahasan perpanjangan proyek MRT fase I dari Lebak Bulus Jakarta hingga Rawa Buntu Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mencuat usai pertama kali digulirkan pada tahun 2018.
Wacana MRT Tangsel terungkap setelah adanya pertemuan eks Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Saat itu, Airin meminta proyek MRT Fase 1 diperpanjang dari Lebak Bulus hingga Rawa Buntu.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten, Tri Murtopo, menyambut baik kembali dibahasnya perpanjangan rute jalur MRT Lebak Bulus – Rawa Buntu yang sempat mandek tersebut.
Diakui Tri, pihaknya setuju dengan konsep perpanjangan rute jalur MRT hingga ke Tangsel.
“Lantaran telah mengakomodir wacana itu ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dinas.” Katanya Kamis, (18/4). “Sampai Rawa Buntu, kan sudah siapkan dalam RTRW, dan sudah diupdate dalam RTRW itu artinya kita setuju,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, membantah adanya kendala dalam merealisasikan perpanjangan rute jalur MRT dari Lebak Bulus ke Rawa Buntu lantaran masih dalam proses yang dilakukan secara bertahap.
“Tahapan itu kan ada perhitungan pembiayaan, kewajiban masing-masing, baik itu nanti pengembangnya dan Pemda, disinergikan formulanya. Dalam hal ini intensitasnya masih diperkuat kajian-kajiannya dan sumber pembiayaannya,” terang Al.
Meski begitu, Al mengungkapkan rasa optimisnya bila perpanjangan rute jalur MRT dari Lebak Bulus ke Rawa Buntu.
“Tentu (optimis) karena ini bagian dari kebutuhan publik. Koridornya semua ingin mempersembahkan kinerja pembangunan untuk masyarakat. Serta bisa berperan dalam mengurai kemacetan di wilayah Jakarta dan Banten,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pihak MRT Jakarta mendorong perpanjangan jalur MRT Lebak Bulus – Rawa Buntu dilakukan guna menambah efisiensi dan konektivitas masyarakat. Namun urusan anggaran dibebankan kepada pemerintah daerah setempat. MRT Jakarta mengaku akan memulai pembahasan mengenai rute perpanjangan jalur MRT hingga ke daerah Tangerang Selatan.
“Anggarannya kan pemda,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat pada Rabu (17/4).