TANGSELXPRESS – Mudik Lebaran merupakan tradisi di Indonesia yang lazim dilakukan oleh mayoritas masyarakatnya. Selain menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, banyak cara dilakukan untuk mewujudkan tradisi ini.
Biasanya, orang akan memilih menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api atau pesawat terbang. Kendaraan pribadi seperti mobil atau motor juga kerap menjadi pilihan. Namun, tidak untuk Very Sanovri. Ia memutuskan untuk mudik dengan sepedanya.
Very menempuh perjalanan dengan sepedanya dari Serpong, Tanggerang Selatan (Tangsel) hingga ke Palembang dan waktu yang dibutuhkan pun sangat menguras tenaga.
“Iseng saja menggunakan sepeda. Tapi dua tahun lalu saya juga mudik ke Palembang dengan sepeda. Mudik dengan sepeda ini sudah yang ketiga kalinya,” tutur Very sambil tersenyum.
Saat perjalanan mudik tersebut, Very tidak hanya membawa diri dan semangat untuk bertemu keluarga. Ia juga membawa beberapa barang yang diletakkan di depan dan di belakang sepedanya.
Menurut Very, memilih mudik menggunakan sepeda hanya karena keisengan belaka. Namun, bagi Very mungkin itu adalah cara yang paling seru untuk merayakan tradisi mudik Lebaran.
Perjalanan mudik dengan sepeda ini tidak hanya menantang kekuatan fisik, tetapi juga menguji mental. Menurut Very, perjalanannya memakan waktu 4 hari sebelum sampai di kawasan Sekip Ujung, Kota Palembang, tempat keluarganya berada.
Tapi bagi Very, memilih untuk mudik dengan sepeda tidak hanya tentang seberapa cepat bisa sampai ke tujuan, tetapi pengalaman dalam merayakan tradisi khusus ini.
Dalam tradisi mudik Lebaran, banyak cara yang bisa dilakukan dan masing-masing tentu memiliki pengalaman tersendiri. Namun, Very memilih untuk membuat kenangan yang tidak biasa dengan mudik menggunakan sepeda dan membuat momen spesial lebih berarti.