TANGSELXPRESS – Kementerian Agama (Kemenag) RI telah memberikan sejumlah penghargaan melalui program Penguatan SDM Pokja Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe Udik, Pamulang Kota Tangsel, pada Selasa (19/3).
Dalam keterangannya, Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kementerian Agama Ahmad Zayadi menjelaskan bahwa program ini dilakukan bekerja sama dengan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) sebagai mitra strategis pemerintah dalam merawat kerukunan hidup antar umat beragama.
“Pondok Cabe terkenal sebagai kampung moderasi beragama oleh Kepala Kemenag Tangsel. Saya berharap banyak orang yang belajar di sini sehingga dapat diterapkan di kampung-kampung moderasi lainnya,” ujar Zayadi.
Hal senada juga dikatakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Agama Islam (Dirjen Bimas Islam) Phil Kamarudin, yang mengatakan bahwa aksi ini akan membuat dampak jangka panjang dan berkelanjutan.
Hal ini bukan hanya tentang menalar apa arti moderasi beragama, tapi juga tentang membuatnya menjadi tradisi atau praktik hidup yang diamalkan oleh masyarakat.
“Jadi, kita tidak hanya bicara tapi juga mengamalkannya untuk menghargai perbedaan di Indonesia,” terang Kamarudin.
Kementerian Agama kini telah membentuk 1.000 kampung moderasi beragama, dan akan meningkat menjadi 2.000 di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dan saling menghargai.
“Pilpres adalah peristiwa besar yang baru saja diadakan di Indonesia, namun kita tidak mendengar ada isu politik identitas. Mungkin itu merupakan hasil dari peran para tokoh agama dan penyuluh terhadap masyarakat,” katanya.
Semoga program ini bisa menjadi contoh atau model implementasi moderasi beragama di seluruh Indonesia.
“Kita sudah merasakan manfaatnya, tapi kita harus terus melakukannya,” imbuhnya.
Hadir dalam acara ini, diantaranya Bapak Moderasi beragama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Kantor Kemenag Tangsel Dedi Mahfudin, Kasi Bimas Islam Muhammad Edi Suharsongko, Ketua FKUB Tangsel Fachruddin Zuhri, Camat Pamulang Mukroni, dan para penyuluh Agama yang tergabung dalam IPARI, serta para tokoh lintas agama. (arga)