TANGSELXPRESS – Penghuni apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara geger. Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas mengenaskan setelah terjun dari lantai 22 apartemen itu, Sabtu (9/3).
Polisi untuk sementara menduga, keempat korban yang berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16) tewas karena bunuh diri.
“Sebelum meninggal, mereka melakukan persiapan. Dan persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri itu,” terang Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya.
Menurutnya, dari hasil rekaman kamera pemantau keempat korban datang ke Apartemen Teluk Intan sekitar pukul 16.20 WIB menggunakan mobil Grandmax B 2962 BIQ.
Dan keempatnya masuk ke lobi dan langsung menuju lift. Saat di lift, AE mencium kening istrinya AIL yang mengumpulkan semua telepon seluler korban ke dalam tasnya.
Setelah keluar dari lift mereka menaiki tangga darurat dan sampai di roof top lalu meloncat dari atas. “Dari gerak gerik kami menyimpulkan ini bunuh diri yang sudah dipersiapkan bersama,” kata dia.
Agus Ady mengatakan keluarga ini memang menghuni kamar di apartemen tersebut tapi selama dua tahun terakhir mereka tidak tinggal di sana.
“Kesimpulan awal motif korban adalah bunuh diri dan kami lakukan penyelidikan lanjutan,” kata dia
Menurut dia keempat korban mengalami luka berat di bagian kepala dan patah di sekujur tubuh.
Ia mengatakan keempat jasad sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan Visum et Repertum.
“Kami juga mengamankan saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata dia.
Kapolsek mengatakan keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16).
Menurut dia keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Petugas itu mendengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri dan melihat empat mayat yang terlentang dan melapor ke polisi.
Motif Bunuh Diri Masih Gelap
Hingga saat ini, kepolisian masih menelusuri motif bunuh diri yang dilakukan keluarga EA. Polisi masih mengumpulkan barang bukti dan memeriksa sejumlah saksi untuk menguak motif bunuh diri itu.
“Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,” kata Kapolsek Agus Ady Wijaya.
Ia mengatakan petugas saat ini melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya.
Melakukan pemeriksaan identitas kendaraan dan tentunya membuka handphone milik korban.
“Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,” kata dia.
Apakah korban ini terjerat utang banyak atau ada tekanan yang membuat mereka melakukan aksi nekat untuk terjun dari roof top Apartemen Teluk Intan.
“Kami belum bisa memutuskan karena masih mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di tubuh korban, lokasi kejadian dan lainnya,” kata dia