TANGSELXPRESS – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Aus Hidayat Nur mengaku prihatin dengan kondisi Pemilu damai yang sedang diujung tanduk akibat perilaku salah satu calon presiden (Capres) yang memanas-manasi pendukungnya.
“Sayang sekali terlontar kata ‘goblok’, ‘tolol’, ‘endasmu’ dari mulut Capres. Seharusnya masalah di dalam debat diselesaikan saat acara,” ucap Aus dalam keterangan resmi partai, Jumat (12/1).
“Data yang salah dijawab saat itu juga pada sesi yang diberikan moderator. Bukan diperpanjang keluar dengan memprovokasi para pendukung sehingga mulai ada ejekan ‘sengkuni’,” lanjutnya.
Aus kemudian mengungkit deklarasi kampanye damai yang dihadiri ketiga Capres baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo pada 27 November 2023 lalu. Kini, tindak tanduk tiap capres sedang diamati oleh rakyat, apakah komitmen dengan janji yang pernah diikrarkan atau tidak.
“Bangsa ini sudah lelah dengan polarisasi dan perpecahan di dua pemilu lalu. Masyarakat sangat mendambakan pemilu yang damai. Oleh karena itu, Capres harus menjadi yang terdepan dan memberi teladan dalam persaingan yang sehat,” ungkapnya.
Aus juga mengimbau agar tiap Capres menjunjung semboyan yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantoro.
“Ing ngarso sung tulodo. Tampilkanlah etika dan adab Pancasila kepada pendukung masing-masing. Tahun ini pemilu harus damai, atau rakyat akan trauma dengan demokrasi,” tegas Aus menambahkan.
Seperti diberitakan, calon presiden dari nomor urut 2 Prabowo Subianto kedapatan beberapa kali mengeluarkan diksi yang kontroversial.
Yang pertama adalah ‘endasmu etik’ pada pertengahan Desember lalu. Dan belum lama ini juga muncul kata-kata ‘goblok dan tolol’ yang banyak orang menafsirkan ucapan itu diarahkan kepada Capres nomor urut 1, Anies Baswedan.







