TANGSELXPRESS-Kelompok Hizbullah Lebanon mengecam pembunuhan wakil ketua Hamas Salah Arouri bersama rekan-rekannya di Beirut pada Selasa dalam serangkaian peristiwa yang berlangsung cepat dan sangat memprihatinkan.
Pembunuhan itu merupakan “serangan serius terhadap Lebanon, rakyat, keamanan, kedaulatan serta perlawanan mereka,” kata Hizbullah lewat pernyataan.
Pembunuhan Arouri ”memberi pesan politik dan keamanan yang sangat simbolis sekaligus menggambarkan perkembangan berbahaya dalam perang antara musuh (Israel) dan poros perlawanan,” tulisnya.
“Perlawanan kami kukuh dan loyal pada prinsip-prinsip yang telah mereka jalankan. Para petempur dalam kondisi sangat siap” bunyi pernyataan tersebut, menekankan bahwa ”kejahatan pembunuhan Arouri bersama rekan-rekannya tidak akan pernah lolos dari hukuman.”
Kelompok perlawanan Palestina Hamas membenarkan pembunuhan di ibu kota Lebanon, Beirut.
Menurut Hamas, dua komandan sayap bersenjata, Brigade Al-Qassam, ikut tewas.
Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya melaporkan bahwa Arouri tewas dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di Mecherfeh, Beirut selatan. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan tersebut.
Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati melalui pernyataan pada Selasa (2/1) malam mengutuk ledakan di pinggiran selatan ibu kota Beirut dan menyebut peristiwa tersebut sebagai “kejahatan baru Israel.”
“Ledakan ini bertujuan untuk menyeret Lebanon ke fase konfrontasi baru menyusul serangan yang terus terjadi setiap hari di wilayah selatan yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka,” katanya.
“Lebanon berkomitmen pada resolusi legitimasi internasional, khususnya Resolusi 1701 (PBB),” katanya.
Akan tetapi, lanjutnya, Israel telah melanggar dan melampaui resolusi tersebut karena mereka masih belum puas dengan tingkat kematian dan kehancuran.
“Terbukti bagi semua orang bahwa keputusan perang ada di tangan Israel dan sangat penting untuk mencegah dan menghentikan agresi mereka,” kata Mikati.