TANGSELXPRESS – Kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud yang tewas setelah dianiaya oknum anggota TNI masuk ke meja Detasemen Polisi Militer (Denpom).
Kepastian ini disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu kepada wartawan, Sabtu (30/12).
“Sudah ditangani Denpom,” kata Stefanus Satake Bayu saat dikonfirmasi, Sabtu (30/12).
Baca Juga: Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Tewas Dianiaya Oknum TNI, Empat Lainnya Luka Berat
Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan anggota yang terlibat saat ini tengah menjalani pemeriksaan.
“Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan Denpom Surakarta,” kata ucap Nugraha.
PDIP sendiri yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024 melalui keterangan yang dibagikan kepada wartawan membenarkan bahwa dua anggota Relawan Repdem (organisasi sayap PDIP) di Boyolali dianiaya oleh oknum anggota TNI.
Kedua korban diketahui bernama Slamet Andono dan Arif Dipa.
Di media sosial, beredar video yang memperlihatkan aksi penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI.
Dalam video, terlihat sejumlah orang berada di pinggir jalan. Tak lama kemudian, pelaku menghampiri salah satu pemotor yang tengah melintas dan kemudian melakukan penganiayaan.
Video itu salah satunya diunggah akun media sosial X @YRadianto. Akun tersebut mengatakan relawan Ganjar yang baru selesai mengikuti acara di Boyolali dicegat anggota TNI dari Batalyon 408.
“Relawan Ganjar yang baru selesai mengikuti acara di Boyolali dicegat oknum TNI dari Batalion 408 dan dibawa masuk pos penjagaan,” kata unggahan tersebut.
Akun itu mengatakan, aksi penganiayaan karena korban mengendarai sepeda motor dengan knalpot tidak standar yang bersuara keras.