TANGSELXPRESS- Kurang lebih dalam kurun waktu tiga bulan, penumpang kereta cepat Whoosh tercatat mencapai 781 orang. PT Kereta Cepat Indonesia menyebut jumlah ini tercapai sejak Whoosh dioperasikan pada Oktober hingga 8 Desember 2023.
“Rinciannya adalah 14.399 penumpang First Class, 25.709 penumpang Business Class, dan 678.399 penumpang Premium Economy Class,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan resminya, Minggu (10/12).
Eva menuturkan, untuk melayani puluhan ribu penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung setiap harinya KCIC terus menghadirkan berbagai fasilitas yang nyaman di Stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar.
“Kenyamanan, keamanan dan efisiensi perjalanan menjadi hal yang paling dicari penumpang,” ujar Eva.
Oleh sebab itu, fasilitas yang disediakan di setiap stasiun kereta cepat Whoosh dirancang agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Secara rinci, di setiap stasiun tersedia fasilitas pelayanan seperti loket, vending machine, ruang tunggu, toilet, area komersial untuk penumpang berbelanja di stasiun, musala, toilet, hingga ruang VIP.
Eva melanjutkan, di area komersial berbagai macam tenant hadir untuk melayani para penumpang yang sedang menunggu jadwal perjalanan kereta cepat atau menunggu moda transportasi lanjutan.
“Saat ini sudah lebih dari 50 tenant yang hadir di stasiun, dan 40 di antaranya merupakan UMKM dan akan terus bertambah di berbagai stasiun,” kata Eva.
Sementara bagi penumpang dengan kebutuhan khusus, ucap dia, tersedia lift, escalator, guide block, announcement atau pengumuman yang terdengar jelas, kursi roda, serta petugas yang terlatih dan siap melayani berbagai kebutuhan penumpang.
“Untuk fasilitas keamanan, KCIC telah menempatkan CCTV di berbagai titik stasiun, pemeriksaan barang menggunakan XRay sesaat sebelum masuk ke ruang tunggu, dan kehadiran petugas pengamanan yang berjaga di berbagai titik untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” tutur Eva.
Tak kalah penting, kata dia, integrasi antarmoda di setiap stasiun seperti LRT di stasiun Halim, kereta feeder di Stasiun Padalarang, dan lainnya.
“Fasilitas integrasi antar moda ini sangat penting bagi masyarakat untuk menghubungkan Whoosh dengan kawasan publik,” ujar Eva.
Eva mengatakan, Stasiun Halim menyediakan antar moda berupa LRT Jabodebek dengan rute Dukuh Atas-Jatimulya, Transjakarta 7W dengan rute Cawang-Stasiun Halim, Damri rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan taksi Bluebird maupun online.
Sementara Stasiun Padalarang menyediakan antar moda berupa, kereta feeder rute Padalarang-Bandung, commuter line Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, commuter line Garut rute Purwakarta-Padalarang-Garut, dan taksi Bluebird maupun online.
Adapun Stasiun Tegalluar menyediakan antar moda berupa Damri rute Stasiun Tegalluar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Masjid Al Jabbar, Stasiun Gedebage, Metro Indah Mall, Trans Studio Mall, Jl. Asia Afrika, Alun-Alun Bandung, Pasar Baru, bus menuju Summarecon, dan taksi Bluebird maupun online.
Sementara itu, penumpang kereta cepat yang membawa kendaraan pribadi bisa menyimpan kendaraan di Stasiun Halim dan Tegalluar.
Eva menyebut, KCIC membuka kerjasama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan lebih banyak pilihan moda transportasi lanjutan sehingga Whoosh semakin mudah dijangkau masyarakat.
“Akses dan integrasi juga merupakan fasilitas penting. Tanpa kedua hal ini, tentu pelayanan jadi tidak maksimal,” tutur Eva.