TANGSELXPRESS – Keamanan dan pelayanan sarana transportasi dan obyek wisata jelang libur panjang di akhir tahun perlu ditingkatkan. Pemerintah diminta untuk memastikan keselamatan masyarakat khususnya yang bepergian selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
“Di akhir tahun akan ada mobilitas masyarakat yang tinggi dan saya harapkan ada peningkatan pelayanan dari setiap moda transportasi publik serta keamanan di jalan bagi yang menggunakan kendaraan pribadi,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangan yang diterima, Jumat (8/12/2023).
Seperti diketahui, momen libur akhir tahun biasanya digunakan oleh masyarakat untuk mudik atau bepergian ke tempat wisata. Hal itu lantaran terdapat libur panjang pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Apalagi akhir tahun ini pun bertepatan juga dengan libur sekolah yang memungkinkan adanya mobilisasi tinggi masyarakat.
Untuk memastikan kenyamanan masyarakat dalam perjalanan, Puan mengingatkan Pemerintah berkoordinasi sebaik-baiknya dengan Polri dan pihak operator layanan transportasi.
“Seperti bagi yang menggunakan jalur darat, perhatikan agar rest area diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan di waktu arus mudik dan arus balik. Sehingga masyarakat dapat beristirahat dengan aman dan nyaman,” ungkapnya.
“Tentunya ini juga berlaku untuk semua moda transportasi. Apakah jalur darat, kereta api, laut, maupun moda transportasi udara harus bisa menyiapkan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat yang hendak bepergian,” sambungnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pos pemantau perjalanan yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan. Menurut Puan, pos pemantau yang berfungsi dengan baik dapat menjadi instrumen utama dalam mengawasi lalu lintas dan merespons keadaan darurat.
“Pos pemantau yang lengkap dengan fasilitas kesehatan dapat memberikan respons cepat dalam situasi darurat dan mendukung keselamatan pengguna transportasi,” imbuhnya.
Di sisi lain, Puan juga mengingatkan Pemerintah untuk mengawasi setiap obyek wisata guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang akan berlibur.
“Keamanan pengunjung di obyek wisata juga harus diperhatikan, harus ada pengawasan dari pemangku kebijakan dan pemeliharaan setiap fasilitas wisata, terutama yang memiliki risiko keamanan,” pungkasnya.
“Kita tidak ingin terjadi lagi adanya kecelakaan-kecelakaan di obyek wisata karena kurangnya sistem keamanan. Tempat wisata juga harus jauh dari ancaman wabah penyakit. Sehingga masyarakat dapat menikmati liburan dengan menyenangkan,” tambah mantan Menko PMK itu.