TANGSELXPRESS- Bukan hal yang aneh kejadian horor terjadi di dalam toilet. Banyak yang percaya di dalam toilet itu ada makhluk penunggunya. Bisa jin atau makhluk astral lainnya. Tapi tidak bagi Satria. Karyawan swasta sebuah bank ini tak percaya dengan hal itu.
Dari sinilah kisah ini dimulai. Sore itu, Satria dan tiga kawannya berencana pulang kantor mampir ke sebuah pasar modern di daerah BSD, Tangerang Selatan. Kebetulan pasar modern ini searah dengan rumah Satria dan tiga kawannya itu.
“Bro, kita makan soto padang dulu yuk di pasmod. Enak itu, langganan keluarga gue,” ajak Satria sebelum memasuki mobilnya yang terparkir di basement gedung kantornya.
“Siap bro, yuklah kita gas,” jawab Hendy, sahabat Satria dari masa kuliah.
Perjalanan Satria dan kawan-kawannya kurang lebih menempuh waktu 1 jam dengan mengendarai kendaraan mereka masing-masing. Waktu menunjukkan pukul 18.45 WIB setibanya mereka di Pasmod, setelah sempat mampir salat magrib di rest area tol.
Begitu sampai di parkiran, persis di depan tenda penjual soto padang, Satria kebelet ingin buang air kecil.
“Aduh bro, gue kebelet kencing nih. Tadi di rest area nggak sempet ke toilet,” ujar Satria sesampainya di kursi makan Soto Padang langganannya.
“Gue kencing bentar ya, kalian pesan aja dulu,” lanjut Satria.
“Hati-hati bro, kencing di toilet umum gitu. Jangan aneh-aneh lo,” nasehat Hendy.
“Banyakin baca doa bro,” celetuk Iman.
“Nah iya itu, katanya tuh toilet umum gitu suka ada makhluk penunggunya,” Krisna menimpali.
“Aduh-aduh gue mau kencing aja banyak banget wejangannya, dah kayak mau kemana gitu gue. Lo lagi Kris, masih percaya aja hal begituan,” abai Satria sambil berlalu meninggalkan ketiga kawannya.
Di Pasmod tersebut, toilet terletak agak jauh dari lokasi penjual Soto Padang. Alhasil, mata Satria tertuju sebuah toko buah, tak jauh dari parkiran mobilnya.
“Nah, mending numpang kencing di situ ah. Sekalian mau beli buah buat mama di rumah nih,” batin Satria.
Tak ada yang aneh, ketika Satria masuk ke dalam toko. Buah-buah segar dan menggiurkan terjaja rapi di rak. Namun, Satria lebih fokus pada rasa ingin buang air kecilnya. Dia abaikan buah-buah di sekelilingnya.
“Mbak, toilet dimana ya? Saya numpang ke toilet dulu ya. Nanti saya mau mangganya ya mbak,” ucap Satria.
“Ada di atas mas, silakan ke atas,” jawab si mbak penjaga toko.
Begitu sampai di lantai atas, Satria mulai merasakan keanehan. Auranya terasa lembab. Mungkin karena ini gudang buah-buahan, batin Satria.
Satria masuk ke dalam toilet. Tangannya mengenggam sebuah botol kosong air mineral yang dibawanya dari dalam mobil. Tadinya mau dia buang, tapi dia tak menemukan tempat sampah.
Botol kosong itu dia letakkan di atas wastafel toilet. Lalu, botol itu terjatuh dengan sendirinya. Satria mengambil botol tersebut dan kembali meletakkan di tempat yang sama. Lalu dia melanjutkan buang hajat kecilnya. Saat itu, botol tiba-tiba bergetar, bergerak memutar dengan sendirinya. Satria abaikan botol itu. Dia buang jauh pikiran mistis kejadian itu.
Satria lalu kembali menemui kawan-kawannya dan dengan lahap menyantap soto kesukaannya. Setelah kenyang, Satria pun berpamitan pulang.
Di dalam perjalanan, kejadian horor kembali terjadi. Satria yang tengah asyik menikmati lagu di sepanjang perjalanannya, dikejutkan dengan suara remukan botol plastik. Samar-samar terdengar suara rintihan wanita.
Dan jantung Satria terasa mau copot ketika melihat botol kosong berada di kursi sebelahnya. Botol itu yang tadi dia bawa ke dalam toilet dan sengaja dia tinggalkan di dalam toilet.
“Kenapa botol itu ada di sini? Seingatku cuma ada satu botol, ya botol yang tadi aku bawa ke toilet,” batin Satria.
Tapi dasar Satria kurang percaya hal-hal mistis, dengan santai botol itu dia buang ke pinggir jalan. Alasannya biar dia bisa menyetir pulang dengan tenang.
Sesampainya di rumah, tubuh Satria terasa sangat letih. Dia merasa sedikit meriang. Padahal sebelumnya, dia merasa baik-baik saja. Satria memutuskan tidur lebih awal malam itu agar keesokan harinya tubuhnya terasa lebih segar.
Tapi Satria salah mengira. Malam itu, dia dibuat tak bisa tidur. Satria terbangun dari tidurnya sambil berteriak histeris. Terdengar suara remukan botol plastik dan rintihan suara wanita menghantui pikirannya.
Satria berusaha memejamkan matanya, tapi yang dilihatnya adalah sesosok makhluk berambut panjang dengan wajah menghitam. Makhluk itu terlihat marah kepada Satria dan hampir mencekiknya.
Kejadian ini terjadi tak hanya satu kali. Dalam tujuh hari berturut-turut makhluk itu hadir dalam mimpi Satria. Hingga akhirnya pada hari ke delapan, Satria jatuh sakit. Hendy menyarankan Satria untuk berkonsultasi dengan ustadz yang paham dengan dunia gaib.
Konon kabarnya, di ruko toko buah tersebut pernah terjadi pembunuhan. Seorang karyawan wanita disekap majikannya di dalam toilet itu hingga meninggal dunia.







