TANGSELXPRESS- Dampak dari musim kemarau di Kota Tangsel saat ini mulai meluas. Diketahui data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemukiman masyarakat Kota Tangsel yang mengalami krisis air bersih kini ada sekitar 18 titik.
Dari total 18 titik tersebut, ada sekitar 1.463 kepala keluarga yang mengalami krisis air bersih. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel M. F. Gumay kepada awak media, Rabu (27/9).
“Sekira ada sebanyak 1.463 kepala keluarga di Tangsel yang terdampak kekeringan,” terangnya.
Berawal dari laporan warga Keranggan Kecamatan Setu yang beberapa waktu lalu mengalami krisis air bersih. Kini hal tersebut juga terjadi di Kelurahan Muncul, Setu bahkan hingga Jurangmangu Barat Kecamatan Pondok Aren.
Ia menjelaskan bahwa, sumur air bersih yang dimiliki oleh warga di empat kelurahan tersebut sudah kering. Dan Pemkot Tangsel setiap harinya telah mendistribusikan air bersih ke warga yang terdampak tersebut.
“Setiap harinya kita rata-rata distribusikan sekitar 20 ribu liter kubik,” ungkapnya.
Penyaluran hari ini di antaranya sebagai berikut,:
1. Kampung Sari Mulya RT 01, 02, 03, 04 RW 01, Kelurahan/Kecamatan Setu. Dua kali pengiriman dengan kapasitas 4000 liter X 2 = 8000 liter. Air bersih dipasok oleh mobil cipta karya.
2. Villa Bintang Mas RT 10/05 Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu. Kapasitas 4500 liter air bersih diangkut mobil Damkar.
3. Kampung Koceak Atas RT 06/02, Keranggan, Kecamatan Setu. Kapasitas 4500 liter air bersih diangkut mobil Damkar.
4. Kampung Sengkol RT 06/02, Kelurahan Muncul, Setu. Kapasitas 4000 liter air bersih diangkut mobil cipta karya.
5. Keranggan RT 01/01 Keranggan. Kec. Setu. Kapasitas 4.000 liter air bersih diangkut mobil cipta karya.(ARG)







