DAMPAK inflasi secara umumnya bisa mengganggu ekosistem bisnis, mengancam perekonomian negara, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat. Ya, dampak inflasi ini memang masih menjadi permasalahan ekonomi yang dihindari olesetiap negara yang ada di dunia.
Sebenarnya, inflasi berskala kecil itu hampir tiap tahunnya terjadi. Tapi, inflasi kecil bisa dibilang tidak memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian, jadi masih bisa dikatakan aman. Nah, kalau inflasi terjadi dalam skala besar, barulah hal tersebut jadi sangat berbahaya.
Dampak inflasi dapat dengan jelas terlihat terutama pada meroketnya harga dan barang-barang kebutuhan pokok yang sulit didapatkan oleh masyarakat. Bukan hanya itu, perusahaan besar pun juga akan terpengaruh akibat terjadinya inflasi ini. Sulitnya bahan baku untuk didapatkan, ditambah dengan harga bahan baku yang ikut naik, akan menyebabkan naiknya harga jual produk perusahaan, yang berujung mempersulit kondisi perekonomian negara.
Apakah Indonesia di tahun 2023 ini mengalami inflasi? Dalam keterangan yang disebutkan Bank Indonesia, perkembangan pada Desember 2022 menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi IHK pada Desember 2022 tercatat menjadi 0,66% (mtm) sehingga inflasi IHK 2022 menjadi 5,51% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87% (yoy) dan lebih tinggi dari sasaran 3,0+1%, terutama dipengaruhi oleh dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.
Berbagai perkembangan bulanan menunjukkan inflasi pascakenaikan harga BBM kembali terkendali tercermin pada ekspektasi inflasi dan tekanan inflasi yang terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan awal.
Perkembangan inflasi IHK yang terkendali tidak terlepas dari pengaruh positif dari sinergi kebijakan yang makin erat antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis dalam menurunkan laju inflasi, termasuk mengendalikan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM.
Dampak inflasi di suatu negara dapat menimbulkan keresahan masyarakat, apalagi terjadi secara berkala. Kenaikan harga karena inflasi dapat menyulitkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. Berikut beberapa dampak dari inflasi:
Suku bunga akan meningkat
Di saat tingkat inflasi tinggi, di mana harga umum barang dan jasa mengalami kenaikan, maka bank sentral harus membuat kebijakan agar mampu menurunkan inflasi. Cara yang akan dilakukan oleh bank sentral untuk mengendalikannya adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun.
Daya Beli Masyarakat akan Menurun
Efek domino dari meningkatnya inflasi akan menyebabkan suku bunga naik. Ketika suku bunga naik, maka pinjaman menjadi mahal karena biayanya pun naik. Jika permintaan pinjaman menurun, maka jumlah uang beredar di masyarakat pun akan menurun. Artinya, masyarakat memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan. Dengan kata lain, daya beli masyarakat pada barang dan jasa menjadi rendah. Akibatnya, mereka akan membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih sedikit, apalagi bagi pekerja yang tidak memperoleh kenaikan gaji atau upah. Hal ini tentunya akan membuat pengeluaran pegawai tersebut membengkak, sementara pendapatan tidak naik.
Menurunkan Minat Menabung
Inflasi akan membuat minat menabung kebanyakan orang berkurang karena nilai uang yang terus menurun. Saat inflasi, pendapatan dari bunga tabungan relatif lebih kecil, di sisi lain nasabah juga harus membayar biaya administrasi tabungannya.
Mempengaruhi Kemampuan ekspor negara
Meningkatnya inflasi dapat menyebabkan biaya ekspor jauh lebih mahal. hal tersebut akan meningkatkan harga dari suatu produk ekspor, sehingga daya saing produk tersebut di negara tujuan ekspor bisa menurun. Akibatnya, hal ini bisa menurunkan devisa negara.
Penulis:
Lala Amalia
Mahasiswi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.