SETIAP bisnis atau organisasi membutuhkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi penting dan sarana yang digunakan oleh manajer bisnis dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan.
Perusahaan seringkali merilis laporan keuangan secara berkala, bisa tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan atau bahkan harian. Laporan keuangan ini telah menjadi kebutuhan bagi pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah dan pelaku pasar modal.
Apa itu laporan keuangan?
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil pembukuan akhir yang merupakan ikhtisar transaksi keuangan.
Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan dan hasil operasi suatu entitas pada titik waktu tertentu atau untuk jangka waktu tertentu. Tujuan laporan keuangan suatu entitas adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan yang berguna bagi sejumlah besar pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga merupakan sarana paling penting yang digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan informasi keuangan manajemen kepada pemangku kepentingan mereka. Laporan keuangan ini digunakan sebagai media informasi (screen) dalam proses pengambilan keputusan.
Untuk apa laporan keuangan?
Menurut PSAK paragraf 7 No. 1 (sebagaimana telah diubah pada tahun 2009), “tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangkamencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”.
Informasi ini, bersama dengan informasi lain yang dimuat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya sehubungan dengan waktu dan kepastian penerimaan kas dan setara kas.
Apa saja Komponen Laporan Keuangan?
Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:
Neraca
Dalam sistem tatabuku dobel yang pertama kali diajarkan oleh pendeta Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca hanya digunakan untuk memastikan bahwa pembukuan perusahaan “ditutup” dan untuk menunjukkan adanya keseimbangan antara debit dan kredit. Baru pada akhir abad ke-18 mulai menyiapkan neraca dari urutan yang dikenal sekarang. Biasanya, aset dan liabilitas diurutkan berdasarkan likuiditas, yang berarti mereka diurutkan berdasarkan kemampuannya untuk mengubah aset tersebut menjadi uang tunai.
Daftar yang berisi informasi terperinci tentang semua aset, kewajiban bisnis, dan ekuitas pada titik waktu tertentu dikenal sebagai neraca. Beberapa waktu bisa akhir bulan, akhir kuartal, akhir tahun dan waktu tertentu lainnya. Ada dua bentuk neraca, bentuk akun dan bentuk pelaporan. Dalam neraca rekanan, aset disajikan di sebelah kiri sedangkan kewajiban dan ekuitas disajikan di sebelah kanan. Dalam contoh laporan neraca, aset yang ditunjukkan di atas adalah kewajiban dan sumber modal yang ditunjukkan di bawah.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan sistematis tentang pendapatan, pengeluaran, laba rugi perusahaan untuk periode tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah untuk melaporkan kemampuan sebenarnya perusahaan untuk menghasilkan laba.
Laporan laba rugi perusahaan disajikan dengan cara yang menyoroti berbagai elemen kinerja keuangan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 56, Revisi 2009):
– Pendapatan
– Laba rugi usaha
– Beban pinjaman
– Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukanmenggunakan metode ekuitas
– Beban pajak
– Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan
– Pos luar biasa
– Hak minoritas
– Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan kenaikan atau penurunan kekayaan bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen kunci dari laporan keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) :
– Laba rugi bersih periode yang bersangkutan
– Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas
– Pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait
– Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik
– Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahan
– Frekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
– Pernyataan perubahan ekuitas, tidak termasuk perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemegang saham seperti penyertaan modal dan pembayaran dividen, yang menggambarkan jumlah laba rugi dari kegiatan usaha selama jangka waktu tertentu.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pengguna untuk menilai perubahan aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah dan waktu arus kas untuk beradaptasi dengan keadaan dan peluang yang berubah (PSAK No 2 , 2009). Informasi arus kas berguna dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara kas, dan memungkinkan pengguna mengembangkan model untuk mengevaluasi dan membandingkan nilai sekarang aset, aset, arus kas masa depan dari masyarakat yang berbeda.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap item dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus dikaitkan dengan informasi yang terkandung dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan yang disajikan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :
Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting,
Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secar wajar
Penulis:
Angela Dwinny April
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.