ANAK-ANAK adalah generasi penerus yang akan membentuk masyarakat. Orangtua harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat dan harus mendidik anaknya sejak dini untuk berinteraksi dan bersosialisasi.
Masa kanak-kanak adalah masa perkembangan yang cepat dan mengalami perubahan dalam berbagai hal, termasuk perubahan fisik, psikologis, akademis, dan sosial.
Tahap-tahapan perkembangan manusia dimulai dari:
Masa prenatal : Sejak masa konsepsi sampai lahir
Masa jabang bayi (infancy): Sejak lahir – 10/14 hari
Masa bayi (babyhood) : 2 minggu – 2 tahun
Masa anak-anak awal : 2 tahun – 6 tahun
Masa anak-anak akhir : 6 tahun – 13/14 tahun
Masa remaja : 12/13 tahun – 21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun – 40 tahun
Masa tengah baya : 40 tahun – 60 tahun
Masa tua : 60 tahun – meninggal
Dari tahapan perkembangan manusia di atas dapat disimpulkan proses perkembangan manusia itu sangatlah cepat namun disayangkan sekarang anak-anak usia dini sudah bermain gadget yang dimana seharusnya mereka belajar dalam membaca, menulis, mengitung.
Bukan hanya anak-anak saja namun di semua kalangan orang sekarang sudah terpengaruhi oleh gadget terlebih sekarang di era globalisasi dimana semua orang mengikuti perkembangan zaman dan dari situ pula gadget berperan penting mengenai tumbuh kembangnya anak.
Anak-anak menghabiskan waktu mereka dengan bermain gadget. Mereka bermain gadget dengan tujuan, seperti menjelajah internet, bermain game, mendengarkan lagu, dan berbicara dengan teman-teman mereka.
Sayangnya, kondisi ini dapat berdampak buruk jika sering dilakukan. Anak-anak mungkin teralihkan dari tugas sekolah atau aktivitas lain. Selain itu, mereka sebagian besar waktu mengakses perangkat tanpa memperhatikan posisi tubuh mereka, kecerahan layar, dan jarak antara mata mereka dan perangkat. Akibatnya, dapat memengaruhi penglihatan dan kesehatan mereka.
Penggunaan Gadget yang berlebihan akan berdampak pada perkembangan sosial dan emosional anak. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying.
Dampak Positif Dari Bermain Gadget
Menambah keterampilan
Menambah keterampilan ini baik kogotif maupun motorik anak akan terus bertambah karena mereka menemukan hal hal baru dan ide-ide baru dari situ mereka akan berinovasi.
Pemanfaatan Teknologi
Di era globalisasi ini di sekolah tidak hanya menggunakan media buku saja ada juga menggunakan media teknologi dengan mereka menggunakan gadget, mereka akan menambah pengetahuan dan kegunaan gadget tersebut.
Dampak Negatif Dari Bermain Gadget
1. Kesulitan dalam berkonsentrasi
Mengapa begitu? Penggunaan gadget yang berlebihan akan mempengaruhi perkembangan anak dan kemungkinan akan berpotensi ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) anak-anak yang didiagnosis dengan ADHD sering merasa gelisah, tidak fokus, dan mudah terganggu. Perubahan perilaku ini menyebabkan masalah di sekolah atau lingkungan mereka.
2. Sulit berinteraksi Sosial
Ketika anak-anak terlalu sering menggunakan gadget, mereka akan lebih sering berinteraksi melalui media sosial dari pada berinteraksi tatap muka. Karena mereka lebih nyaman menggunakan media sosial.
3. Kesulitan dalam belajar
Proses belajar akan terganggu karena mereka terllau sering menggunakan gadget, tak heran nilai ujian mereka akan rendah.
4. Bullying
Dengan menggunakan gadget, anaka-anakan akan lebih mudah mengakses media sosial dengan berkomentar-komentar yang bersifat negative atau bisa dibilang cyberbullying.
Keterlambatan bicara
Dengan terlalu sering menggunakan gadget akan menyebab kan keterlambatan biacar, mengapa begitu? Karena anak akan lebih fokus kepada gadget dari pada berkomuniksi secara tatap muka dan juga pola pikir anak akan terbatas.
Solusi yang dapat diberikan adalah dengan membatasi penggunaan perangkat elektronik, sangat penting untuk memantau anak saat mereka bermain perangkat elektronik dengan figur orangtua yang berperan dan menetapkan waktu yang tepat untuk bermain perangkat tersebut agar tidak mengganggu perkembangan sosial anak usia dini.
Penulis:
Wita Mutmainah
Manajemen S-1 Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.