USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 99% bentuk usaha di Indonesia adalah UMKM.
UMKM bahkan telah menjadi lokomotif dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Terbukti sepanjang tahun 2022, UMKM berkontribusi hingga 61.97% dari total PDB nasional, atau setara dengan Rp8.500 Triliun.
Dalam memulai suatu bisnis adalah suatu keputusan yang besar dan menjadi sebuah tantangan yang penuh dengan risiko terlebih lagi pada para UMKM yang baru merintis usahanya.
Dalam memulai usaha bisnis pun tidak hanya membutuhkan sebuah modal, mendapatkan modal awal setelah itu memastikan sebuah kualitas produk yang akan dijual belikan dan lancarnya transaksi jual beli.
Namun kamu juga harus memastikan mengatur dan mengelolan keungan dengan baik. Maka dari itu kamu harus rutin untuk melakukan pencatatan keuangan. Dengan begitu laporan keuangan akan terstruktur dengan detail dan kamu bisa melihat besaran laba dan rugi yang kamu dapatkan selama satu bulan bahkan satu tahun.
Oleh karena itu kamu selaku UMKM harus bisa memahami dan mempelajari cara dalam mengelola keuangan dengan baik agar usaha kamu berjalan dengan optimal. Tidak menutup kemungkinan banyak para pelaku UMKM masih belum bisa dalam mengelola keuangan dengan baik.
Maka dari itu kamu harus meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami cara mengelola keuangan dengan baik dalam bisnis.
Alasan kenapa harus mempelajari dan mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik? Agar bisnis atau usaha yang kalian jalani berjalan secara optimal dan dengan begitu usaha kamu akan berjalan dengan lancar.
Nah, salah satu pengelolaan keuangan yang sangat dasar dan sering dilakukan oleh para pelaku usaha atau bisnis yaitu menyatukan keuangan usaha dan keuangan pribadi.
Kasalahan ini akan membuat kamu kesulitan dalam membedakan mana keuangan pribadi dan mana keuangan usaha pada saat akan melakukan audit. Kondisi seperti ini perlahan-lahan akan mempengaruhi kesehatan arus kas karena akan ada kemungkinan keuangan perusahan bisa saja di pakai untuk keperluan pribadi.
Maka dari itu pengusaha harus memiliki rekening yang berbeda. Satu rekening pribadi dan satu lagi rekening perusahaan.
Perlu diingat bahwa metode pengelolaan keuangan untuk setiap bisnis akan berbeda, tetapi dengan tujuan yang sama, Anda dapat mengambil manfaat dari nasihat pengelolaan keuangan dari usaha kecil, perusahaan, dan toko besar.
Rekomendasi pengelolaan keuangan ini mungkin berbeda dengan kepribadian, kebutuhan, dan gaya hidup kamu.
Ada banyak cara untuk mengelola keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa Tips untuk mengelola keuangan perusahaan kecil dan menengah (UMKM) agar Anda dapat menangani berbagai tantangan bisnis:
– Menghindari memnijam modal dengan bunga yang tinggi
– Memisahkan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan
– Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan
– Mengevaluasi pengelolaan keuangan secara rutin
– Menyiapkan dana darurat
– Mengelola utang
– Mengelola laba untuk mengembangkan usaha
– Membuat taget pemasukan keuangan
– Menyusun SOP Keuangan
Dari 9 tips keuangan di atas dapat berguna bagi para pengusaha dalam mengelola dan membangun manajemen keuangan usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan cara yang tepat dan bijaksana. Pasalnya, manajemen keuangan sangat penting bagi sebuah bisnis. Semakin berkembang bisnis, semakin rumit cara mengelola keuangan.
Penulis:
Wita Mutmainah
Mahasiswi Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.