SISTEM pengendalian manajemen adalah suatu proses untuk mempengaruhi perilaku dimana sistem pengendalian manajemen menyediakan sarana untuk menjadikan individu atau unit untuk dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi (Widarjo, 2018).
PT GMN dibentuk pada tanggal 2 September 1994 atas dasar prakarsa para ahli dan profesional yang sebagian besar telah meniti karir dan berpengalaman di dalam bidangnya lebih dari 15 tahun.
Ruang lingkup pekerjaan GMN meliputi kegiatan rancang bangun, pengadaan atau pemasangan peralatan, konstruksi dan pembangunan berbagai system; teknologi konversi, pembangkit, dan konservasi energi.
Dalam suatu organisasi dibutuhkan sistem pengendalian manajemen yang terkoordinasi di tiap bagian. Pada tempat penulis bekerja, sistem pengendalian manajemen yang diterapkan sudah berdasarkan dan sudah tersertifikasi ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 45001.
Dalam menjalankannya, ditetapkan satu orang PIC yang bertugas mensosialisasikan kebijakan serta menjadi document controller atas SOP dan form yang ada. PT GMN merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi PLTS yang memiliki total karyawan sebanyak 25 karyawan. Pengendalian manajemen yang diterapkan diawasi dan dievaluasi oleh Direktur Umum perusahaan.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, dibutuhkan sistem pengendalian internal, pengendalian eksternal, pengawasan, dan evaluasi kinerja. PT GMN secara rutin mengawasi semua sistem tersebut agar berjalan lancar. Strategi yang tepat sangat dibutuhkan dan sebisa mungkin dirumuskan oleh pihak manajemen.
Strategi merupakan suatu cara atau pendekatan yang diterapkan oleh manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Agar strategi tersebut dapat terimplementasikan dengan baik, maka dibutuhkan sistem yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa seluruh anggota organisasi telah mengimplementasikan strategi dalam mencapai tujuan bersama (goal congruence) (Widarjo, 2018).
Visi PT GMN yaitu membangun lingkungan yang nyaman dan energi yang berkelanjutan. Peduli pada lingkungan dan pada energi baru terbarukan.
Misi PT GMN yaitu mengembangkan usaha di sektor energi baru dan terbarukan untuk melayani masyarakat, swasta, pemerintah maupun lembaga internasional, kemudian melakukan upaya pembinaan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kemampuan di bidang teknologi energi baru-terbarukan dan memberikan kontribusi di dalam upaya diseminasi keberhasilan pemanfaatan energi baru-terbarukan kepada masyarakat luas.
Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
– Keunggulan yang dimiliki PT GMN adalah tenaga ahli yang berpengalaman lebih dari 20 tahun.
– Mutu produk dan jasa layanan yang terjamin dan berkualitas.
– Berpengalaman mengerjakan proyek energi terbarukan dari pemerintah terutama Kementerian ESDM sejak awal tahun 1995 hingga saat ini.
– Berpengalaman mengerjakan proyek dari perusahaan swasta nasional.
– Ikut andil dalam pengerjaan proyek-proyek CSR untuk daerah yang membutuhkan.
Weaknesses (Kelemahan)
– Permodalan yang masih belum mandiri.
– Ukuran perusahaan yang masih menengah, terkadang menjadi kendala untuk mengikuti proyek-proyek yang besar.
– GMN tidak memiliki pabrik sendiri untuk memproduksi barang dan komponen PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sehingga masih harus membeli dari perusahaan lain, baik itu dalam negeri maupun luar negeri.
Opportunities (Potensi)
Kesadaran masyarakat dan pemerintah yang kian tinggi akan energi terbarukan menjadi potensi tersendiri untuk GMN.
Hingga 2023 pemerintah semakin gencar mengadakan tender proyek PLTS yang merupakan ruang lingkup pekerjaan dan keahlian GMN.
Threats (Ancaman)
Sudah semakin banyak perusahaan swasta yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dan menjadi pesaing GMN.
Bagi sebagian kalangan masyarakat, pemasangan PLTS masih menjadi barang dan mahal dan belum terjangkau. Hal tersebut membuat penjualan dan pemasangan PLTS kepada masyarakat masih rendah.
PT GMN juga telah menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses seperti konsultasi dan partisipasi para pekerja seperti:
Menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk konsultasi dan partisipasi yang telah dilaksanakan pada bagian Personnel;
Memberikan akses informasi yang jelas, mudah dimengerti dan relevan tentang sistem manajemen mutu dan K3 melalui sistem informasi oleh bagian Administrasi dan Umum.
Menetapkan dan menghilangkan kendala atau hambatan untuk partisipasi dan meminimalkan hal-hal yang tidak dapat dihapus;
Memberikan penekanan tambahan untuk konsultasi dari pekerja non manajerial dan untuk pekerja non manajerial.
Lingkup eksternal yaitu berupa pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar, lingkungan hidup sekitar perusahaan, dan pemerintah. Dalam ruang lingkup sistem manajemen lingkungan,
PT GMN menentukan aspek lingkungan dari kegiatan, produk dan layanan yang dapat dikontrol dan yang dapat mempengaruhi, dan dampak lingkungan yang terkait, dengan mempertimbangkan perspektif daur hidup.
PT GMN menentukan aspek-aspek yang memiliki atau dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan, yaitu aspek lingkungan yang signifikan, dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan. PT GMN mengkomunikasikan aspek lingkungannya yang signifikan di antara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, sebagaimana mestinya.
PT GMN semaksimal mungkin memastikan semua sistem pengendalian manajemen yang telah ditetapkan dapat dijalankan dan diterapkan secara optimal. Manajemen puncak meninjau sistem manajemen mutu perusahaan, pada selang waktu terencana, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektivitas dan keselarasan dengan tujuan strategis perusahaan. Manajemen mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab dari ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terulang atau terjadi di tempat lain, dengan; mengkaji dan menganalisis ketidaksesuaian; menentukan penyebab ketidaksesuaian; menentukan apakah ketidaksesuaian serupa ada, atau berpotensi terjadi.
Penulis:
Demilga Maghfirah Adira
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.