TANGSELXPRESS – Tenda jamaah haji Indonesia di Mina kelebihan kapasitas (over capacity). Hasil peninjauan lapangan di Maktab Indonesia Nomor 66 hingga 68, dari total per kloter yang seharusnya menampung sekitar 260 jamaah haji, nyatanya justru tenda tersebut diisi oleh 360 orang.
Artinya, ada selisih 100 orang jamaah yang membuat tenda tersebut melebihi kapasitas. Alhasil, mereka pun terpaksa tidur berdesakan. Bahkan ada yang tidurnya duduk, saking tempat yang sudah tidak muat lagi.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti saat mengunjungi Maktab Indonesia Nomor 66, 67 dan 68 asal daerah Jawa Tengah, di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (29/6/2023).
“Ini menjadi keluhan para jamaah yang disampaikan kepada kami, mereka menjadi tidak nyaman. Itu pun ternyata, ada limpahan air yang mengucur dari toilet yang membuat kasur menjadi basah,” ujar Endang dalam keterangan yang diterima.
“Ini sangat menyedihkan sekali, meskipun ini hanya dua malam bagi jemaah. Namun, ini bisa mengakibatkan kesehatan jemaah menjadi terganggu,” lanjutnya.
Kemudian, maktab jamaah haji itu rata-rata kekurangan space. Jadi, mereka ada yang berinisiatif menyempatkan untuk membuat tenda tambahan darurat mengambil jalan untuk pejalan kaki di samping tenda. Selain itu, untuk atapnya, mereka menggunakan pakaian ihram mereka agar tidak kepanasan.
“Saya lihat tadi Bapak-Bapak membuat seperti payung di atasnya (tenda) agar supaya tidak terlalu panas ketika siang hari. Namun, menurut saya ini sangat menyedihkan sekali sampai mereka mesti tidur di luar,” urainya.
“Selain itu juga, mereka yang tidur didalam, satu bed itu untuk dua orang karena ruangnya yang sempit. Jangan sampai kemudian, nanti dianggap pemerintah ini tidak serius mengelola penyelenggaraan haji, apalagi mereka kan juga sudah membayar. Jangan sampai juga ada image yang tidak baik bagi masyarakat kita,” sambungnya.
Endang menilai, tampaknya pemerintah kurang mengantisipasi kouta jamaah haji kuota tambahan. Ia bilang, seharusnya dihitung betul total jamaah haji yang menempati tenda, misalnya jumlahnya 2 ribu orang, harus dipastikan dan dihitung betul kapasitas tenda yang memang mencukupi untuk 2 ribu orang.
“Kalau kondisi saat ini, saya yakin misalnya jamaah haji 2 ribu (orang), tetapi untuk tendanya kapasitasnya hanya untuk 1.800 orang. Ke depan, hal-hal seperti ini kembali harus diantisipasi, agar tidak terulang di tahun depan,” harap Legislator Dapil Jateng IV itu.