TANGSELXPRESS- Sudah dua pekan ini, Sularni kerap pulang pergi dari kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan ke Bogor Nirwana Residence, rumah Tyo dan Arin.
Arin, anak Sularni baru saja melahirkan anak pertamanya setelah lima tahun menikah. Kehadiran cucu sudah sejak lama dinanti Sularni. Maka tak heran, dia rela menempuh puluhan kilometer untuk bertemu cucu tersayang.
Berkali-kali, Arin meminta Sularni untuk tinggal saja bersamanya. Tapi Sularni menolak dengan alasan bisnis catering yang dirintisnya puluhan tahun sedang berkembang pesat.
Ada sesuatu yang aneh terjadi di hari pertama kepergian Sularni ke Bogor. Ketika itu, Sularni pulang larut malam karena Arin baru saja kembali ke rumah, usai menjalani persalinan di rumah sakit.
Pukul menunjukkan 23.30 WIB, ketika mobil yang dikendarai Pak Dadang, sopir Sularni keluar dari pekarangan rumah Arin dan Tyo.
Sularni setengah mengantuk ketika tiba-tiba mobil mengerem dalam perjalanan di Tol Jagorawi.
“Ada apa Pak Dadang?” tanya Sularni.
“Tadi ada yang mendadak nyeberang bu. Saya kaget,” ucap Pak Dadang dengan suara bergetar.
“Siapa? Saya nggak lihat siapa-siapa,” ucap Sularni.
Kantuk Sularni hilang, berubah menjadi rasa heran diselipi takut. Siapa yang tiba-tiba menyeberang di tengah jalan tol di malam buta, pikirnya. Keheranan itu terus menghinggapi pikiran Sularni sampai dia tiba di rumahnya.
Peristiwa aneh terus terjadi sepanjang perjalanan pulang Sularni. Pernah suatu malam, Sularni dikejutkan penampakan perempuan berbaju kuning gading dengan wajah pusat pasi. Dari kejauhan, Sularni melihat perempuan itu melintas di pinggir jalan tol, dan kemudian menghilang ketika mobil Sularni mendekat ke arahnya.
Kejadian itu sempat membuat Sularni takut pulang larut malam. Tapi hari itu, Arin meminta Sularni menemaninya hingga malam hari karena sang bayi tiba-tiba rewel dan demam. Arin menawarkan Sularni untuk menginap. Tapi Sularni menolak karena ada pesanan katering yang harus dia siapkan sejak subuh.
“Aduh, gimana ya Arin. Ibu bingung. Mana ini sudah malam banget ya. Pak Dadang juga kuatirnya mengantuk. Tapi ibu tetap harus pulang,” ucap Sularni dengan wajah bingung.
“Ibu benar nggak apa-apa sepanjang perjalanan pulang?” tanya Tyo.
“Maksud kamu?” Sularni balik heran.
“Ibu pernah ngalamin kejadian menyeramkan nggak?” tanya Tyo lagi.
Belum sempat Sularni menjawab, Tyo kembali berucap.
“Ibu lihat makhluk perempuan ya di jalan tol? Tyo juga suka lihat bu. Sudah ibu nggak usah takut. Cuekin saja bu,” ucap Tyo.
Dan malam itu, Sularni memutuskan pulang. Tepat pukul 00.00 WIB di dalam perjalanan di Tol Jagorawi, Sularni tak lagi melihat makhluk perempuan itu di pinggir jalan tol. Melainkan, perempuan berwajah pucat pasi dengan rambut berjuntai panjang itu duduk tepat di sebelahnya.