TERDAPAT istilah masalah sosial di kalangan masyarakat yaitu salah satunya kesenjangan sosial. Apa itu kesenjangan sosial? Kesenjangan sosial adalah perbedaan jarak ekonomi antar kelompok sosial masyarakat yang biasa disebut dengan ketimpangan sosial.
Kesenjangan sosial menjadi suatu masalah yang kompleks di banyak negara, yang mencakup kesenjangan pendapatan, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta kesenjangan antara kelompok-kelompok sosial.
Kesenjangan sosial menjadi masalah serius yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Ada beberapa faktor penyebab dari kesenjangan sosial antara lain turunnya pendapatan per kapita, pembangunan di daerah yang tidak merata, mobilitas sosial yang rendah, serta pencemaran alam.
Selain itu, ketimpangan pendapatan, akses terhadap layanan dasar, dan kesenjangan antara kelompok sosial menjadi tantangan yang memerlukan perhatian serius.
Kesenjangan sosial dapat membawa dampak yang sangat serius apabila tidak ditangani secara benar. Upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi adalah memberi akses kepada tiap masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas sosial yang ada dan memberi kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk megembangkan dan meningkatkan ekonominya.
Perlu adanya peran aktif dari pemerintah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengomptimalkan pengolahan dan pemanfaatan sumber daya, serta pemerataan pembangunan di daerah-daerah.
Peran aktif pemerintah tentunya memerlukan tenaga ahli dalam bidang perencanaan ekonomi. Akuntan merupakan salah satu tenaga ahli yang kompeten dalam bidang perencanaan tersebut.
Dengan ilmu akuntansi sebagai alat pengukuran dan pelaporan keuangan, dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi kesenjangan sosial melalui pendekatan Social Humaniora.
Dalam hal ini, praktik akuntansi berbasis Social Humaniora muncul sebagai pendekatan yang efektif untuk memahami dan mengatasi kesenjangan sosial.
Praktik akuntansi berbasis Social Humaniora dapat memberikan informasi yang relevan tentang kesenjangan sosial kepada pemangku kepentingan, seperti pemerintah, investor, dan masyarakat umum.
Melalui pengukuran dan pelaporan yang akurat, praktik akuntansi dapat membantu mengidentifikasi dan memahami akar penyebab kesenjangan sosial. Selain itu, akuntansi dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya secara efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial, seperti melalui alokasi anggaran yang tepat untuk program-program kesejahteraan sosial.
Melalui proses perencanaan anggaran yang tepat dan program yang membangun, dapat mengurangi dampak adanya kesenjangan sosial yang memiliki tantangan mendasar dalam pemerataannya.
Salah satu tantangannya adalah masih belum akuratnya penerima bantuan sosial atau subsidi. Hal ini diakibatkan antara lain oleh masih terfragmentasinya data yang digunakan oleh program bansos atau subsidi tersebut serta basis data terpadu (BDT) atau DTKS belum sepenuhnya dapat digunakan oleh beragam program bansos dan subsidi karena perbedaan target sasaran penerimanya.
Praktik akuntansi berbasis Social Humaniora memperkenalkan indikator kesenjangan sosial sebagai alat pengukuran yang penting. Indikator seperti Gini Index, Human Development Index, dan Sustainable Development Goals (SDGs) dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi tingkat kesenjangan sosial dalam suatu masyarakat.
Akuntan dapat menggunakan indikator tersebut sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang mencerminkan dampak sosial dari kegiatan bisnis dan kebijakan perusahaan.
Social Humaniora juga mempromosikan prinsip-prinsip keadilan sosial dalam pengambilan keputusan.
Hal ini melibatkan pemerataan akses dan distribusi sumber daya secara adil, transparansi dalam pelaporan keuangan, dan pertanggungjawaban terhadap dampak sosial.
Akuntan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kegiatan bisnis dan kebijakan perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan finansial semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial yang dihasilkan.
Praktik akuntansi berbasis Social Humaniora memiliki peran krusial dalam menjembatani kesenjangan sosial. Melalui pengukuran, pelaporan, dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, akuntan dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Dalam konteks jurusan akuntansi, penting bagi para mahasiswa dan praktisi akuntansi untuk memahami peran mereka dalam mempromosikan keberlanjutan sosial dan keadilan sosial melalui praktik akuntansi yang berorientasi pada Social Humaniora.
Penulis:
Lara Winanti
Program Studi Akuntansi
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.







