TANGSELXPRESS – Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) M. Hasan Chabibie menyampaikan bahwa Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) merupakan program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui pemanfaatan platform teknologi.
Hasan menyampaikan, peningkatan kompetensi TIK guru mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari empat level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi. PembaTIK telah diselenggarakan sejak 2017 dan 2022, PembaTIK diikuti oleh lebih dari 29 ribu guru dari berbagai jenjang di seluruh wilayah Indonesia.
“Antusiasme pendaftar PembaTIK selalu besar setiap tahunnya, hingga pelaksanaannya di tahun 2022, sebanyak total 29.539 guru telah mendaftar. Jumlah pendaftar ini menunjukkan besarnya keinginan para guru di seluruh negeri untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya terutama di bidang TIK untuk pembelajaran,” ucap Hasan pada peluncuran program PembaTIK dan Kihajar (Kita Harus Belajar) tahun 2023 di Jakarta, Kamis (8/6).
Pendaftar Kita Harus Belajar Science, Technology, Engineering, Math (Kihajar STEM) pada 2022 sebanyak 9.585 tim dan berasal dari 2.386 sekolah. Dari 2.386 sekolah yang mendaftar Kihajar STEM 2022, 60 persen sekolah di antaranya telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Pada tahun 2023, pendaftaran Kihajar STEM dapat dilakukan melalui laman https://kihajar.kemdikbud.go.id dan Mobile Apps Kihajar STEM yang dapat diunduh di PlayStore. Sementara, untuk pendaftaran PembaTIK dapat dilakukan melalui laman https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/pembatik.
Pada level berbagi dan berkolaborasi, peserta terbaik dari setiap provinsi akan dikukuhkan sebagai DutaTeknologi yang akan menjadi inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di provinsi masing-masing.
Dalam mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, Kemendikbudristek melaksanakan Kihajar STEM 2023 yang menjadi wadah eksplorasi bagi para siswa di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK agar memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan masalah melalui project berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Math). Kesempatan ini sekaligus mengasah kemampuan siswa dalam hal penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen Paudasmen), Iwan Syahril menyampaikan bahwa keterampilan abad-21, yaitu critical thinking dan problem solving, creativity dan innovation, collaboration dan communication, menjadi kunci dalam mengendalikan persaingan global. Kihajar STEM menjadi salah satu program yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk bereksplorasi, meningkatkan kemampuan TIK, dan meraih keterampilan abad-21 tersebut.
Kihajar STEM 2023 terdiri dari empat tahap, yaitu Basic, Intermediate, Advanced, dan Final. Pada tahap advanced, dua tim terbaik dari tiap jenjang di tiap provinsi akan membuat proyek berbasis STEM yang didokumentasikan dalam bentuk video. Kemudian, satu tim terbaik dari tiap jenjang di tiap provinsi akan mempresentasikan proyek yang telah dibuat. Tim terbaik dari setiap jenjang pada tahap advanced dan final akan mendapatkan predikat Juara Umum, Tim Terkreatif, Tim Terkomunikatif, Tim Terkolaboratif, dan Tim Terkritis.
“Jadi, tunggu apalagi, untuk adik-adik pelajar di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang ada di seluruh Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) untuk mengikuti Kihajar STEM 2023 dengan bahagia dan menyenangkan,” ajak Dirjen Iwan dalam akhir sambutannya.