TANGSELXPRESS – Selaras dengan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sedang berjalan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diingatkan agar mempersiapkan negara untuk menghadapi potensi serangan siber. Oleh karenanya, BSSN harus melakukan mitigasi agar kebocoran sekaligus manipulasi data tidak terjadi.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
“Masuk ke tahun politik dan pemilu ini harus selalu diwaspadai. Tahapannya sudah berjalan. Nah, ancaman serangan siber mungkin terjadi terhadap sistem informasi digital yang digunakan dalam proses tahapan pemilu,” ucap Christina dalam keterangan yang diterima.
Akan tetapi, Christina menyayangkan sikap pemerintah pusat yang belum memberikan pagu anggaran yang cukup untuk BSSN.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, BSSN memperoleh anggaran pengamanan siber dan sandi untuk Pemilu 2024 sebesar Rp206 miliar.
Sebab itu, ia mendorong sekaligus mendukung BSSN untuk mengupayakan peningkatan anggaran tersebut agar potensi yang dikhawatirkan tidak terjadi.
Di sisi lain, Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengingatkan BSSN agar tetap menyusun langkah efektif dan efisien jika peningkatan anggaran tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat.