TANGSELXPRESS – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, telah menegaskan bahwa wilayah Reni Jaya Pamulang harus bebas dari banjir. Pernyataan tersebut disampaikannya saat melakukan peninjauan dan pemetaan titik banjir di wilayah Reni Jaya Pamulang.
Dalam peninjauan tersebut, berhasil teridentifikasi bahwa penyebab banjir di wilayah tersebut adalah karena penyempitan badan kali akibat adanya beberapa bangunan warga yang telah mengurangi lebar sungai.
Hal ini menyebabkan sungai menjadi lebih sempit dan terjadi bottle neck, yang pada akhirnya menyebabkan luapan air saat banjir terjadi, Jumat 9 Juni 2023.
“Hari ini, saya bersama Lurah, Camat, dan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi melakukan pemetaan titik banjir serta penyebabnya di beberapa RW di Reni Jaya Pamulang,” terang Pilar Saga Ichsan.
Salah satu ketua RW di wilayah Reni Jaya juga mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya dapat mencapai tinggi satu meter selama dua sampai tiga hari. Dengan temuan ini, Pilar menegaskan bahwa penanganan banjir di wilayah Reni Jaya harus dilanjutkan.
“Masa pemerintahan Ibu Airin telah membangun turap dan melakukan pelebaran kali, setelah penanganan tersebut, tinggi banjir berhasil berkurang sekitar 30-40 cm dalam waktu satu sampai dua jam, dibandingkan sebelumnya yang bisa berlangsung berhari-hari,” jelas Pilar.
Oleh karena itu, Pilar berkomitmen untuk menyempurnakan penanganan banjir di Reni Jaya hingga tuntas. Hal ini termasuk dalam rencana pembangunan konstruksi dan pelebaran kali.
“Pembenahan secara menyeluruh akan dianggarkan pada tahun ini, agar bisa dilaksanakan pada APBD 2024,” ucapnya.
Pilar meyakini bahwa dengan penyempurnaan penanganan banjir ini, tidak akan ada lagi genangan atau banjir setiap kali terjadi hujan lebat di wilayah Reni Jaya, Pamulang.