PERSEPSI adalah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. Lalu, adakah faktor yang mempengaruhi persepsi?
Faktor persepsi dibagi menjadi tiga bagian. Pertama faktor pada situasi yaitu waktu, latar kerja, latar sosial. Kedua faktor pada penilai yaitu sikap, motif, minat, pengalaman, ekspektasi. Dan yang ketiga faktor pada target yaitu inovasi, pergerakan, suara, ukuran, latar belakang, prosimitas, dan kesamaan.
Nah, selanjutnya kita akan bahas jalan pintas dalam menilai orang lain secara umum. Hal ini dibedakan menjadi empat yaitu persepsi selektif, ketika menilai seseorang dilihat dalam basis minat, latar belakang, pengalamn dan sikap seseorang. Kedua yaitu efek halo, ketika menilai individu berdasarkan karakteristik tunggal. Ketiga yaitu efek kontras, ketika membandingkan dengan orang lain yang mempunyai karakteristik yang sama. Keempat streotip menilai individu berdasarkan kelompok asalnya.
Lalu apa hubungannya antara persepsi dengan pengambilan keputusan individual? Kita biasanya sebelum mengambil keputusan akan memberlakukan persepsi, biasanya dengan mengumpulkan semua informasi dan bagaimana cara kita memandangnya agar bisa mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Namun, terdapat bias dan kesalahan umum dalam pengambilan keputusan yang dapat merusak penilaian. Beberapa contoh bias termasuk terlalu percaya diri, bias konfirmasi, bias ketersediaan, eskalasi komitmen, dan bias retropeksi. Kesalahan ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan dan merusak hasil yang diinginkan.
Perbedaan individu juga mempengaruhi pengambilan keputusan, seperti kepribadian, jenis kelamin, kemampuan mental, dan latar belakang budaya. Selain itu, batasan dalam organisasi, seperti evaluasi kinerja dan batasan waktu, juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan individu juga dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional. Emosi dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap informasi dan memengaruhi evaluasi dan preferensi mereka terhadap pilihan-pilihan yang ada.
Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan individu dapat dipengaruhi oleh tekanan sosial, struktur organisasi, budaya organisasi, dan pengaruh kelompok. Individu juga dapat berbagi pengambilan keputusan dengan orang lain melalui proses konsultasi atau pengambilan keputusan kelompok.
Persepsi dan pengambilan keputusan individu memiliki implikasi penting dalam berbagai konteks kehidupan, termasuk dalam lingkungan kerja, hubungan pribadi, dan pengambilan keputusan konsumen. Memahami proses ini dapat membantu individu meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi situasi yang kompleks dan membuat keputusan yang lebih efektif.
Dalam pengambilan keputusan, kita sering kali berpikir bahwa pengambilan keputusan terbaik adalah dengan menggunakan keputusan rasional. Meskipun model pengambilan keputusan rasional akan sering memperbaiki masalah, seorang pengambil keputusan juga membutuhkan kreativitas.
“Kreativitas bukanlah kualitas seseorang; itu adalah kualitas ide, perilaku atau produk. ” – Teresa M. Amabile. Kreativitas mendorong pengambil keputusan untuk menilai dan memahami masalah, serta membantu dalam menghasilkan ide-ide baru yang membantu dalam mengambil keputusan akhir.
Dalam kesimpulannya, persepsi memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan individu. Kesadaran terhadap faktor-faktor yang memengaruhi persepsi dan strategi pengambilan keputusan yang tepat dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih baik dan meminimalkan bias-bias yang mungkin mempengaruhi proses tersebut.
Penulis:
1. Mifta Arahman
2. Andini Setiawati
3. Amanatillah
Mahasiswa Prodi Akuntansi S1
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.