KUALITAS udara yang buruk merupakan masalah serius yang sedang dihadapi di negara Indonesia khususnya di wilayah Tangerang Selatan. Polusi udara yang tinggi di wilayah ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengaruh kualitas kondisi udara yang buruk terhadap kesehatan masyarakat di wilayah Tangerang Selatan.
Kondisi kualitas udara yang buruk akhir-akhir ini banyak diperbincangkan di berbagai media karena dapat menimbulkan dampak negatif.
Tangerang Selatan merupakan wilayah yang memiliki indeks polusi udara yang tinggi. Dikutip dari situs iqiair.com Tangerang Selatan memiliki tingkat polusi udara di angka 153 dengan polutan utama (PM) 2.5, pada Minggu, 4 Juni 2023. Sedangkan indeks udara yang baik berada pada kisaran 0 sampai 50.
Penurunan kualitas udara ini berasal dari banyaknya pengguna transportasi sehingga menyebabkan emisi karbon, kepadatan penduduk dan efek gedung-gedung kaca. Selain itu, minimnya pepohonan di Tangerang Selatan juga mengakibatkan kurangnya serapan karbon dioksida (CO²). Hal tersebut memicu dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar khususnya yang berada di daerah Tangerang selatan.
Buruknya kualitas polusi udara dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama pada sistem pernapasan yang diantaranya adalah gangguan pernapasan (ISPA), penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, kanker di berbagai organ tubuh, serta tekanan darah tinggi (hipertensi).
Partikel dan zat beracun dalam udara dapat merusak jaringan paru-paru dan sistem pernapasan, mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan alergi.
Mengatasi buruknya kualitas udara menjadi penting untuk melindungi kesehatan manusia, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Lantas bagaimana cara mengurangi penurunan kualitas udara? untuk mengurangi penurunan kualitas udara, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut cara untuk mengurangi penurunan kualitas udara:
Menggunakan transportasi umum
Penggunaan transportasi umum dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas, dan mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan. Dengan menggunakan satu kendaraan umum untuk membawa banyak orang sekaligus menjadi lebih efisien dibandingkan jika setiap orang menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mempertahankan kualitas udara yang lebih baik.
Melakukan penanaman pohon
Salah satu manfaat utama dari menanam pohon adalah untuk memproduksi oksigen. Penanaman pohon juga membantu membersihkan udara dengan menyerap karbon dioksida. Melalui proses fotosintesis, pohon menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Dengan menambah jumlah pohon, kita dapat meningkatkan produksi oksigen dan meningkatkan kualitas udara yang kita hirup.
Menghindari pembakaran sampah
Pembakaran sampah menjadi penyumbang polusi udara yang sering dilakukan oleh masyarakat dan juga dapat mencemari lingkungan sekitar. Asap dan debu yang dihasilkan dapat menyebabkan penurunan kualitas udara. Polusi udara yang dihasilkan juga dapat merusak tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam lainnya. Terdapat alternatif dalam pengelolaan sampah yang lebih aman dan ramah lingkungan yakni dengan cara mendaur ulang sampah.
Menghemat energi listrik
Banyak pembangkit listrik yang menghasilkan polutan lain selain gas rumah kaca, seperti nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan partikel-partikel polutan. Dengan mengurangi penggunaan energi listrik, kita mengurangi permintaan terhadap pembangkit listrik ini, sehingga mengurangi emisi polutan berbahaya ke udara. Ini membantu menjaga kualitas udara dan mengurangi risiko gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh penurunan kualitas udara.
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, dapat menyebabkan buruknya kualitas udara karena menghasilkan emisi polutan yang mencemari udara. Hal ini dikarenakan bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx). Gas-gas ini berkontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global. Peningkatan suhu global dapat berdampak pada pola cuaca ekstrim dan perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas udara.
Selain mengurangi penurunan kualitas udara yang semakin buruk, masyarakat juga dapat menjaga kesehatan pada kondisi udara yang buruk saat ini, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan masyarakat untuk tetap sehat pada kondisi udara yang memburuk. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:
Menghindari paparan langsung
Coba untuk mengurangi paparan langsung terhadap udara yang buruk. Menghindari kegiatan di luar ruangan yang intensif saat kualitas udara sangat buruk, terutama saat tingkat polusi sedang tinggi. Tetap di dalam ruangan yang terlindungi seperti rumah atau kantor dengan sistem penyaring udara yang baik.
Selalu gunakan masker pelindung
Saat harus berada di luar ruangan, gunakan masker pelindung yang dirancang khusus untuk menyaring partikel-partikel udara berbahaya. Masker dengan filter N95 atau lebih tinggi dapat membantu melindungi paru-paru dari polusi udara yang terhirup.
Menjaga kesehatan saluran pernapasan
Perkuat kesehatan saluran pernapasan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, minum banyak air, dan menjaga kebugaran fisik. Pada kondisi udara yang buruk, batasi aktivitas fisik berat yang dapat meningkatkan risiko masuknya partikel-partikel berbahaya ke dalam tubuh.
Memantau kualitas udara
Gunakan aplikasi atau situs web yang memberikan informasi tentang kualitas udara terkini. Dengan memantau kualitas udara secara rutin, kita dapat menghindari aktivitas luar ruangan saat kondisi udara sangat buruk.
Meningkatkan ventilasi dalam ruangan
Pastikan ventilasi dalam ruangan rumah atau tempat kerja cukup baik. Buka jendela setiap hari atau gunakan alat penyaring udara atau penghubung udara untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi konsentrasi polutan di dalam ruangan.
Menjaga kebersihan
Bersihkan rumah secara teratur untuk mengurangi partikel-partikel debu dan polutan di dalam ruangan. Selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan lebih lanjut pada polusi yang terdapat di tangan.
Kualitas udara yang buruk memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan masyarakat. Paparan secara terus-menerus terhadap polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, gangguan fungsi paru-paru, dan bahkan risiko kanker.
Untuk melindungi kesehatan masyarakat, penting bagi pemerintah dan masyarakat secara kolektif mengambil tindakan untuk mengurangi polutan udara. Kualitas udara yang baik adalah hak setiap individu untuk hidup sehat.
Dengan kesadaran akan dampak negatif buruknya kualitas udara dan tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi yang akan datang.
Penulis:
Nama: Erika Amelia
Prodi: Akuntansi S1
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.