BAHASA adalah alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. Untuk kepentingan interaksi sosial itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang disebut bahasa. Setiap masyrakat tentunya memiliki bahasa.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia, Bahasa ini sudah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun yang lalu sebagai kunci utama dalam hubungan informasi dan komunikasi sesama masyarakat.
Bahasa Indonesia adalah salah satu media yang terpenting dalam kehidupan bermasyarakat, berbudaya, dan berpendidikan. Mulai dari sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi selalu menerapkan nilai dan kaidah sastra Indonesia sebagai aset budaya yang tak ternilai harganya.
Bahasa itu ibarat sebuah rumah, tempat bersatunya antara kita dengan beberapa orang dalam hubungan komunikasi yang baik. Tanpa ada bahasa, kita akan tersingkir dari kehidupan masyarakat.
Sebagai warga negara yang menjunjung tinggi nilai dan martabat budaya. bangsa Indonesia, kita semestinya menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagai wujud apresiasi kepada orang-orang yang memperjuangkan hak-hak Indonesia dalam penggunaan bahasa persatuan yang nasional, yaitu bahasa Indonesia.
Seperti yang dikatakan Ferdinand De Saussure (1994:34) yaitu “Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain”. Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya, begitu pula dengan bahasa Indonesia juga merupakan simbol jati diri bangsa.
Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus senantiasa dijaga dan dilestarikan. Secara terus-menerus bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu membedakan bangsa kita dari bangsa-bangsa lain di dunia.
Terlebih dalam era global seperti sekarang ini, jati diri suatu bangsa menjadi suatu hal yang amat penting untuk dipertahankan agar bangsa kita tetap dapat menunjukkan keberadaannya diantara bangsa lain di dunia. Sebagai generasi muda, sudah seharusnya kita melestarikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ini adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan.
Bahasa yang dulu pernah baik adanya sekarang sudah jauh menyimpang dari bahasa yang sebenarnya. Bahkan yang sangat memprihatinkan lagi timbul kata-kata yang membuat kalangan remaja kita malu dan merasa kampungan jika berbahasa yang benar atau resmi.
Padahal, penggunaan Bahasa Indonesia yang benar akan memperlihatkan kepada dunia bahwa kita menjunjung tinggi Bangsa Indonesia. Bagaimana kita bisa dikatakan mengabdi kepada Bangsa Indonesia dan selalu mengikrarkan sumpah pemuda tetapi masih menggunakan bahasa yang tidak benar dan nyeleweng dari kamus besar bahasa indonesia.
Seperti yang kita lihat pada masa sekarang ini pengunaan bahasa Indonesia yang tidak baku atau disebut bahasa gaul seringkali kita temui di lingkungan kita mulai dari remaja atau pelajar di tingkat Sekolah SMP, SMA sampai perguruan tinggi.
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan benar. Malah sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.
Remaja pada umumnya telah melupakan bahkan tidak mengetahui kaidah EYD. Seiring dengan perkembangan zaman penggunaan bahasa Indonesia yang benar di geser dengan bahasa-bahasa tidak di kenal dan tidak di pahami.
Seperti bahasa gaul yang kini meluas di kalangan remaja sungguh sangat memprihatinkan karena sudah tidak mengenal kesopanan dalam bertutur kata. Misalnya :
Lo bahasa bakunya “kamu”.
Nggak bahasa bakunya “tidak”.
Gue bahasa bakunya “saya/aku.
Dalam kehidupan sehari-hari para remaja berbicara menggunakan bahasa gaul sebagai pola hidup yang wajar di ucapkan walaupun kata-katanya tidak baku.
Bahasa baku yang biasa digunakan para remaja baik lisan maupun tulisan menyebabkan para remaja kesulitan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terkadang penggunaan bahasa lisan tidak terlalu disorot, karena merupakan bahasa percakapan sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan yang kurang baik akan menimbulkan kesan kurang baik pada penggunanya.
Seperti yang kita tahu, semakin berkembangnya zaman, semakin banyak juga pengaruh luar yang masuk untuk memusnahkan bahasa Indonesia itu sendiri. Bahkan jika tidak ada edukasi tentang bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, mungkin kebanyakan dari mereka tidak akan tahu bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Maka dari itu remaja perlu membiasakan diri untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang harus di lakukan oleh remaja untuk menjadikan Bahasa Indonesia melekat dalam kehidupan remaja Indonesia yang baik ialah: remaja Indonesia harus belajar mencintai Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia harus di ucapkan dengan baik dan benar tidak ditambah-tambahkan. Bahasa Indonesia lebih dicintai dan digemari daripada bahasa lainnya. Remaja Indonesia harus lebih tekun dalam mempelajari bahasanya.
Sebagai generasi muda harus menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari bahasa Indonesia serta menerapkannya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan bahasa Indonesia secara tepat dan benar maka akan mempererat negara Indonesia yang terdiri dari ragam bahasa.
Penulis:
Stela Marsela Ditty
Prodi Akuntansi Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.