TANGSELXPRESS- Sudan tengah dilanda perang saudara antara tentara Sudan dengan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran ini telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan lebih dari 1.800 orang terluka.
Dengan memanasnya situasi perang ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan 897 warga negara Indonesia (WNI) sudah dievakuasi dari Khartoum, Sudan. Dari jumlah tersebut, 557 orang sudah tiba di Jeddah, Arab Saudi.
“Jumlah yang sudah dievakuasi, baik tahap 1 maupun tahap 2, adalah 897. Dari 897 ini, 557 sudah tiba di Jeddah,” ujar Retno dalam keterangan pers secara daring yang dikutip pada Kamis (27/4).
Lebih lanjut Retno menjelaskan, WNI yang dapat dikontak dan tercatat di KBRI Khartoum ada 937 orang. Dari ratusan WNI itu, ada yang telah melakukan evakuasi mandiri ataupun yang memilih tetap tinggal di Sudan.
“Kemudian terdapat pula 15 WNI yang telah melakukan evakuasi secara mandiri. Dua puluh lima WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga. Sedangkan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena kembali ke Indonesia atau sedang menjalankan umrah di Saudi Arabia,” jelasnya.
Retno mengungkapkan, proses evakuasi dari Khartoum menuju Port Sudan dilakukan menggunakan bus dengan menempuh perjalanan selama 15 jam. Dari Port Sudan, para WNI akan dibawa ke Jeddah, Arab Saudi, melalui jalur laut, sebelum akhirnya dipulangkan ke Tanah Air.
Dari Kemlu, proses evakuasi dipimpin oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu Judha Nugraha. Proses evakuasi juga dibantu oleh personel TNI.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada otoritas dan pihak-pihak yang ada di Sudan yang telah membantu kelancaran proses evakuasi dari Kota Khartoum ke Kota Port Sudan,” terangnya.
“Selain itu, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang telah memfasilitasi jalur transportasi laut dari Kota Port Sudan menuju Jeddah. Para WNI tersebut sekali lagi akan dipulangkan ke Indonesia secara bertahap dalam waktu dekat,” imbuhnya.