TANGSELXPRESS- Waspada, marak terjadi aksi penipuan berkedok stiker barcode Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang tertempel pada kotak amak di Masjid Istiqlal. Hal ini dibenarkan Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah.
“Ya betul. Penempelan (barcode QRIS) diketahui sekitar tiga hari lalu,” ungkap Abu kepada awak media, Senin (10/4).
Menurutnya, aksi penipuan tersebut terungkap pasca salah seorang petugas Masjid Istiqlal mencurigai stiker barcode QRIS yang tertempel pada kotak amal di masjid itu. Ada tulisan ‘restorasi masjid’ di stiker barcode QRIS tersebut.
“Petugas kita curiga, kok ada tulisan restorasi masjid,” bebernya.
Kemudian, pihaknya pun langsung menelusuri ke setiap kotak amal di Masjid Istiqlal. Tercatat, ada sekitar 50 stiker barcode QRIS palsu yang tertempel di kotak amal di sekitar Masjid Istiqlal itu.
Sejauh ini, Abu mengatakan pihaknya sudah mencopot stiker barcode QRIS palsu itu dan menyerahkannya ke bank terkait untuk diselidiki lebih jauh.
“Totalnya ada 50 stiker. Kita serahkan ke pihak bank, jadi bank yang punya QRIS yang mengusut,” tandasnya.
Tindak Lanjut Kepolisian
Polisi tengah menyelidiki sosok pria yang menempelkan stiker QRIS palsu di kotak amal sejumlah masjid kawasan Jakarta Selatan. Kepolisian juga telah mendapatkan rekaman CCTV penampakan pelaku.
“Indikasinya sudah lebih dari satu lokasi. Lokasi ada di Kebayoran lama dan ada di Pancoran, Pondok Indah, dan Kalibata, jadi ada beberapa lokasi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus kepada wartawan, Senin (10/4).
Menurut Irwandhy, kasus penempelan QR Code ini merupakan modus baru penipuan.. Polisi sudah melakukan olah TKP dan melakan periksaan terhadap beberapa saksi.
“Kami menyampaikan bahwa benar modus baru, yaitu mengambil atau mencoba meniru kode batang yang ada pada kotak amal di tempat ibadah atau masjid pada tanggal 10 April 2023,” tuturnya.
“Yang sudah dilakukan adalah tim dari Reskrim melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi di TKP,” sambungnya.
Lebih lanjut Irwandhy menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan rekaman CCTV dari lokasi kejadia. Dugaan sementara pelaku kasus penipuan ini hanya ada satu orang.
“Kami mendapatkan CCTV kemudian dari CCTV tersebut kami coba menganalisa. Sementara kami duga masih satu orang yang sama, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami identifikasi,” tukasnya.