TANGSELXPRESS- Universitas Pamulang patut berbangga. Masjid Darul Ulum yang berada di kompleks kampus Viktor Universitas Pamulang terpilih sebagai satu dari 22 masjid di ajang Penghargaan Abdulatif Alfozan untuk Arsitektur Masjid siklus ke-4.
Penghargaan Abdullatif Alfozan untuk Arsitektur Masjid adalah penghargaan arsitektur tiga tahunan yang didirikan pada tahun 2011 di Arab Saudi oleh Sheikh Abdullatif bin Ahmad Alfozan. Penghargaan ini ditujukan kepada desain arsitektur masjid terbaik, dalam proses untuk mengembangkan arsitektur masjid di seluruh dunia, dan saat ini sedang menyelesaikan yang ke-4 siklus penghargaan (2020-2023).
Juri utama internasional siklus ke-4 (2020-2023) Penghargaan Abdullatif Alfozan untuk Arsitektur Masjid mengadakan pertemuan kedua dan terakhir mereka di Kuwait pada 11-13 November 2022 lalu. Pertemuan dipimpin Arsitek Rasem Badran (Arab Saudi dan Yordania) dan dihadiri seluruh juri: Arsitek Emre Arolat (Turki), Arsitek Kashif Chowdhury (Bangladesh), Artis Ahmad Mostapha (Inggris Raya) dan Sosiolog Sari Hanafi (Prancis).
Pertemuan tersebut diadakan selama tiga hari, dimana juri meninjau 22 proyek terpilih, yang didistribusikan di antara 4 benua dari 17 negara di seluruh dunia.
Dalam pertemuan tersebut, 22 portofolio terperinci disiapkan oleh 10 peninjau teknis yang mengunjungi masjid-masjid tersebut dan bertemu dengan semua arsitek, dan akhirnya mempresentasikan portofolio ini kepada para juri di Kuwait.
Para juri telah menyusun daftar kriteria dengan berbagai pertimbangan melalui proses pemilihan desain yang diberikan untuk masjid, termasuk konektivitas masjid dengan lingkungan sekitar, evolusi bentuk baru, resonansi kain perkotaan, melayani komunitas sekitar dan kompetensi dengan budaya lokal.
Pemenang Penghargaan Abdullatif Alfozan Siklus ke-4 untuk Arsitektur Masjid Diumumkan pada Maret 2023.
Usung Konsep Arsitektur Bioklimatik
Masuk seleksi dalam ajang penghargaan Abdulatif Alfozan, Masjid Darul Ulum di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan mengusung arsitektur bioklimatik.
Arsitektur bioklimatik adalah salah satu pendekatan arsitektur yang mengacu pada hubungan antara desain bangunan, lingkungan hingga iklim. Artinya, arsitektur bioklimatik lebih ramah lingkungan.
Pada rencana awal, perancang Masjid Darul Ulum, perusahaan arsitektur RAD+ar akan bereksperimen dengan inovasi sistem ventilasi cerobong yang 100 persen alami dengan dinding berventilasi 15 meter yang menyelimuti ruang interior.
Melalui rancangan tersebut, suhu masjid bisa bertahan di antara angka 25 hingga 28 derajat dengan kecepatan angin minimum 1 meter per detik. Karenanya, area dalam masjid akan terasa seperti luar ruangan.
Tidak hanya itu, fasad berlubang dari tanah liat yang dimiliki juga membantu memberikan nuansa segar dan tentunya lebih sehat dengan adanya kondisi suhu yang ideal. Kelebihan lain dari desain ini adalah mampu mengoptimalkan penggunaan energi matahari lewat ventilasi silang yang memadai.
Lebih lanjut, tidak seperti desain masjid pada umumnya, RAD+ar merancang kubah masjid dengan pelat atap hijau aktif untuk mengurangi panas sekaligus mendefinisikan ruangan islami ke dalam konteks postmodern.
Lewat desain yang menyatu dengan alam, masjid ini memiliki daya tampung hingga 1.000 orang. Selain itu, pembangunan masjid juga ditujukan sebagai pusat komunitas, titik pertemuan dan ruang rekreasi.
Saya mahasiswa disana, jika dilihat dari luar sekilas tidak terlihat seperti masjid, justru terlihat seperti cafe gitu. Namun, bagian dalamnya Masya Allah indah sekali