TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan upaya dalam mengantisipasi banjir di wilayahnya. Salah satu langkah terbarunya adalah dengan meresmikan kolam retensi atau tandon Kampung Bulak pada Kamis 16 Maret 2023 yang lalu. Kolam retensi ini berada di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, dan telah rampung dibangun.
Pembangunan tandon ini mendapat apresiasi dari salah satu warga di Kampung Bulak, yaitu Datin. Ia menyatakan bahwa pembangunan ini adalah langkah yang tepat dalam menangani banjir yang acap kali melanda wilayah Kampung Bulak, Senin 20 Mret 2023.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota beserta jajaran atas kepedulian pembangunan tandon di kampung tersebut.
“Tentu kami bersyukur dan alhamdulilah adanya tandon ini insyaallah lokasi ini tidak banjir lagi. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Wali Kota beserta jajarannya atas kepedulian pembangunan tandon di Kampung Bulak,”terang Datin.
Sementara, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyatakan bahwa pembangunan tandon ini sebagai komitmen Pemkot Tangsel untuk mengantisipasi dan mewujudkan wilayah bebas banjir di Tangerang Selatan.
Selain tandon Kampung Bulak, Pemkot Tangsel juga telah membangun tandon Puri Bintaro Hijau 2. Semua ini terkait dengan program pada anggaran tahun 2022.
“Ya ini, yang paling monumental tandon Kampung Bulak di lingkungan Pondok Maharta untuk atasi banjir. Selain itu juga ada tandon Puri Bintaro Hijau 2. Semuanya ini menyangkut program pada anggaran tahun 2022. Alhamdulillah sudah selesai, dan ada kesaksian langsung dari masyarakat bahwa banjir sudah relatif terkendali,”jels Benyamin Davnie.
Benyamin Davnie bersyukur karena pembangunan ini dapat memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi bencana banjir yang sering terjadi di Kampung Bulak. Ia juga menegaskan bahwa berbagai program dalam penanganan banjir akan terus dilakukan agar harapan bersama untuk membuat Tangsel bebas dari banjir segera terwujud.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK), Robby Cahyadi, Kampung Bulak memang sering dilanda banjir karena berada di cekungan dan sisi lintasan aliran Kali Serua Hilir.
Oleh karena itu, dibangunlah kolam retensi dengan konstruksi beton bertulang turap mengelilingi Kampung Bulak sepanjang 550 meter. Selain itu, dibenahi pula drainase lingkungan yang mengarahkan air ke kolam retensi Kampung Bulak yang dibangun seluas 680 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 4 meter.
“Jadi ini dibangun dengan konstruksi beton bertulang turap mengelilingi Kampung Bulak sepanjang 550 meter, selain itu kami membenahi drainase lingkungan, yang mengarahkan air ke kolam retensi Kampung Bulak dibangun seluas 680 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 4 meter,”ucap Robby Cahyadi.
Kolam retensi ini dilengkapi dengan pompa banjir berdiameter 10 inchi bertenaga genset yang beroperasi pada saat permukaan air meninggi di dalam kolam. Diharapkan, hal ini dapat mengurangi ketinggian air dengan cara memompanya keluar ke arah Kali Serua.
Robby Cahyadi juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam mengelola kawasan banjir. Selain memberi resapan air, masyarakat juga harus tidak menutup saluran drainase dan tidak memanfaatkan sempadan sungai dengan bangunan permanen. Hal ini sangat penting untuk menghindari banjir yang sering terjadi di Kampung Bulak dan wilayah lain di Tangsel.