TANGSELXPRESS – Rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi pada Liga 1 musim depan telah menjadi topik hangat di kalangan pemain sepak bola dan penggemar sepak bola di Indonesia. Rencana tersebut menciptakan gelombang protes dari beberapa pemain naturalisasi, termasuk Alberto Goncalves, Diego Michiels, Ezra Walian, hingga Marc Klok.
Dalam konteks ini, Irfan Bachdim, pemain sepak bola berdarah campuran Indonesia-Belanda yang sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), turut angkat bicara melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Rabu 8 Maret 2023.
Dalam unggahan tersebut, Irfan Bachdim mengungkapkan bahwa ia bangga menjadi orang Indonesia dan merasa tidak adil jika ada perbedaan perlakuan bagi orang-orang yang sudah memiliki paspor Indonesia, terlepas dari di mana mereka lahir dan tumbuh besar. Irfan Bachdim menyatakan bahwa semua orang yang memiliki paspor Indonesia layak mendapat status yang sama, yaitu orang Indonesia.
“Saya ingin memulainya dengan mengatakan bahwa saya bukan natuuralisasi. Banyak orang berpikir begitu karena saya lahir dan besar di luar negeri. Tapi itu akan mengubah fakta bahwa saya akan berdiri untuk sesuatu yang tidak benar menurut pendapat saya. Dan itu adalah aturan yang akan datang yang mungkin akan terjadi di musim depan,” ujar Irfan Bachdim seperti dikutip melalui akun Instagram miliknya.
“Seperti yang saya katakan saya lahir dan besar di luar negeri,tinggal di negara dimana saya berbeda dengan berbeda mayoritas orag disana. Seorang anak lelaki dengan ayah orang Indonesia yang bangga membesarkan dan mengajarkan saya darimana saya berasal. Seorang anak lelaki yang ke sekolah dengan Garuda yang menempel di tas punggungnya dengan bendera Indonesia di jaketnya karena dia bangga dari mana asalnya,”ujarnya.
Meski rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi menjadi sorotan publik, Juru Bicara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membantah adanya unsur diskriminasi dalam rencana tersebut. Menurutnya, pembatasan kuota pemain naturalisasi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia.
Arya Sinulingga, juru bicara Ketua Umum PSSI, menyatakan bahwa regulasi pembatasan kuota pemain naturalisasi hanya sebatas usulan dalam agenda Sarasehan Sepak Bola Nasional, dan keputusan terkait regulasi pemain naturalisasi baru bisa ditetapkan setelah menggelar rapat Expo PSSI.
Pembatasan kuota pemain naturalisasi pada Liga 1 musim depan tetap menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Tidak hanya para pemain naturalisasi, namun juga klub-klub dan penggemar sepak bola di Indonesia yang menantikan keputusan final terkait regulasi ini. Semoga keputusan yang diambil dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan sepak bola Indonesia dan tidak ada unsur diskriminasi dalam pengambilan keputusan.
Pernyataan Irfan Bachdim yang ikut mengungkapkan pendapatnya terkait rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi di Liga 1 mendapat dukungan dari beberapa pihak, termasuk penggemar sepak bola Indonesia yang menganggap bahwa peraturan tersebut dapat merugikan para pemain naturalisasi yang sudah mempersembahkan banyak prestasi untuk sepak bola Indonesia.
Meskipun rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi masih dalam tahap usulan dan akan ditetapkan setelah rapat Expo PSSI, tetapi kontroversi seputar regulasi ini tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan penggemar sepak bola Indonesia.
Banyak yang menilai bahwa keberadaan pemain naturalisasi dapat memberikan warna baru bagi sepak bola Indonesia dan dapat membantu meningkatkan kualitas permainan. Namun, di sisi lain, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa pemain naturalisasi hanya diandalkan untuk mencapai prestasi cepat, sementara pengembangan pemain lokal tidak terlalu diprioritaskan.
Sebagai negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dan etnis, kebijakan terkait pemain naturalisasi memang perlu dipikirkan dengan matang agar tidak menimbulkan polemik dan diskriminasi terhadap para pemain.
Namun, di sisi lain, regulasi harus tetap dijaga untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan pemain lokal dan pemain naturalisasi, sehingga sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.
Dalam hal ini, peran para pemain, pelatih, klub, dan masyarakat pencinta sepak bola Indonesia sangatlah penting dalam memberikan masukan dan saran yang konstruktif untuk memajukan sepak bola Indonesia tanpa mengabaikan aspek keadilan dan persamaan hak bagi semua pemain.
Rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi menjadi isu yang kontroversial dalam dunia sepak bola Indonesia. Para pemain naturalisasi dan penggemar sepak bola di Indonesia khawatir bahwa rencana tersebut akan membatasi kemampuan klub dan tim nasional dalam mencapai prestasi.
Namun, PSSI membantah adanya unsur diskriminasi dan menyatakan bahwa regulasi ini bertujuan untuk menemukan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia. Keputusan terkait regulasi pemain naturalisasi baru bisa ditetapkan seusai menggelar rapat Expo PSSI. Oleh karena itu, kita perlu menunggu hasil rapat tersebut untuk mengetahui apakah regulasi ini akan dijalankan atau tidak.