TANGSELXPRESS – Di sebuah desa kecil di lereng Gunung Kawi, terdapat seorang pria bernama Slamet. Dia adalah seorang petani miskin yang selalu berusaha keras untuk menyambung hidupnya dan keluarganya.
Namun, keadaan semakin sulit setelah tanah pertaniannya mengalami kekeringan dan tidak produktif lagi. Slamet merasa putus asa dan mencari cara untuk mengatasi masalah keuangan yang dihadapinya, Minggu 5 Maret 2023.
Suatu hari, Slamet bertemu dengan seorang dukun yang menawarkan bantuan untuk memperbaiki keadaannya melalui ritual pesugihan. Awalnya Slamet ragu, namun ia merasa tak punya banyak pilihan dan memutuskan untuk mencoba.
Ritual pesugihan itu dilakukan di sebuah gua tua yang terletak di puncak Gunung Kawi. Slamet disuruh mengikuti semua instruksi dukun dengan seksama, termasuk melakukan tindakan yang tidak wajar seperti memberikan darah hewan untuk memohon bantuan dari roh jahat.
Setelah ritual selesai, Slamet merasa ada perubahan dalam hidupnya. Ia menemukan sebuah peti emas yang berisi banyak uang di kebunnya, serta hasil panennya menjadi sangat subur dan melimpah. Slamet merasa sangat bersyukur dan menikmati kekayaan yang didapatkannya.
Namun, kebahagiaan Slamet tidak berlangsung lama. Ia mulai merasakan kegelisahan dan ketakutan, terutama setiap kali berada di dekat gua yang menjadi tempat ritual pesugihan. Ia mulai mendengar suara-suara aneh dan melihat bayangan-bayangan menyeramkan yang menghantuinya di malam hari.
Slamet akhirnya menyadari bahwa kekayaan yang didapatkannya berasal dari pesugihan yang dilakukannya dan membawa banyak dampak negatif pada hidupnya. Ia merasa menyesal dan ingin membatalkan ritual pesugihan tersebut.
Slamet meminta bantuan kepada dukun yang melakukan pesugihan itu, namun dukun tersebut menolak. Slamet merasa putus asa dan akhirnya memutuskan untuk mengunjungi seorang kiai di desa tetangga untuk meminta pertolongan.
Kiai tersebut membantu Slamet dengan memberikan doa dan mengajarkan cara untuk membebaskan diri dari pengaruh roh jahat yang menempel pada dirinya. Slamet melakukan semua yang diperintahkan kiai tersebut dan akhirnya terbebas dari pengaruh pesugihan.
Slamet belajar dari pengalaman buruknya dan memutuskan untuk hidup sederhana dan jujur. Ia mengembalikan kekayaan yang didapatkannya dari pesugihan dan menyadari bahwa tidak ada jalan pintas dalam hidup yang sebenarnya. Dia berjanji untuk tidak lagi tergoda oleh tawaran pesugihan yang merugikan dirinya dan orang lain.